Syarat bagi Taliban Meredam ISIS di Afghanistan

CNN Indonesia
Selasa, 12 Okt 2021 19:11 WIB
Kekuasaan Taliban di Afghanistan tak semata-mata mulus, ISIS-K mulai mengganggu dengan teror-teror bom bunuh diri.
Ada kemungkinan ISIS-K merekrut milisi Taliban untuk menjadi anggota mereka. (AFP/BULENT KILIC)

Sementara itu, Pengamat dari Long War Journal Bill Roggio menyampaikan, ia yakin Taliban mampu menghilangkan ISIS sendirian, tanpa bantuan AS.

Roggio menilai Taliban telah menunjukkan diri mereka mampu membasmi beberapa sel ISIS, menggunakan jaringan pengumpulan-intelijen lokal mereka yang luas.

Sementara itu, perkembangan ISIS di Afghanistan tergantung dari bagaimana kelompok itu dapat merekrut lebih banyak anggota. ISIS sendiri telah lama merekrut anggota Taliban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2015, seorang mantan komandan Taliban, Abdul Rauf Khadim, ditunjuk sebagai wakil ISIS di Afghanistan. Ia juga dilaporkan pernah menawarkan insentif kepada pejuang Taliban lainnya untuk bergabung dengan ISIS.

Ketika ISIS muncul Afghanistan di 2020, ia berada di bawah pemimpin baru yang diambil dari Jaringan Haqqani, yang saat ini merupakan salah satu faksi Taliban.

Ada kemungkinan anggota Taliban garis keras dapat bergabung dengan ISIS, mengingat pemerintah Taliban saat ini berjanji untuk membuat pemerintahan yang lebih inklusif.

Syarat bagi Taliban untuk bisa meredam ISIS-K salah satunya adalah dengan bantuan dunia internasional.

Semakin banyak jalinan kerja sama antara Taliban dengan masyarakat internasional, semakin mereka mampu menghilangkan citra prajurit mujahidin.

Penting diketahui ISIS dan Taliban adalah musuh bebuyutan. Walaupun sama-sama melakukan ajaran Islam garis keras, mereka memiliki ideologi yang berbeda.

ISIS mengatakan mereka adalah adalah Negara Islam, sebuah kekhalifahan global yang harus didukung oleh semua Muslim. Pandangan ini menghina tujuan nasionalis Taliban dan tidak mengakuinya sebagai gerakan Islam murni. Untuk alasan yang sama, ISIS telah lama menjadi musuh setia Al-Qaeda.

Keduanya juga kerap melakukan taktik bom bunuh diri. Namun, ISIS dikenal lebih sadis dan dapat menjalankan hukuman yang lebih brutal daripada Taliban.

Taliban sendiri dikabarkan meremehkan kemampuan ISIS dan menganggap mereka sebagai kelompok pinggiran tanpa daya tarik utama.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER