KILAS INTERNASIONAL

Irak Tangkap Petinggi ISIS sampai Kekerasan ART Diplomat RI

CNN Indonesia
Selasa, 12 Okt 2021 06:24 WIB
Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Senin (11/10) mulai dari kekerasan diplomat RI ke ART sampai Saudi wajibkan booster bagi penerima Sinovac.
Irak mengklaim berhasilmenangkap petinggi ISIS wakil Baghdadi. (Foto: Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Senin (11/10) mulai dari Arab Saudi syaratkan vaksin booster bagi jemaah WNI penerima vaksin Sinovac hingga Irak menangkap bendahara ISIS wakil Baghdadi.


1. Saudi Syaratkan Booster bagi Jemaah Umrah RI Penerima Sinovac

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Eko Hartono, mengungkapkan pemerintah Arab Saudi mengharuskan WNI penerima vaksin Covid-19 Sinovac dan Sinopharm menerima suntikan booster sebelum berangkat umrah.

Hal itu diutarakan Eko menyusul keputusan Saudi yang secara resmi membuka pintu lagi bagi jemaah Indonesia untuk umrah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko mengatakan meski Saudi telah mengakui dua vaksin buatan China itu, sampai saat ini pemerintahan Raja Salman masih menetapkan empat jenis vaksin sebagai syarat sah bepergian ke negara kerajaan tersebut.

"Sampai saat ini Saudi tetap bilang untuk yang dapat vaksin lengkap selain dari empat vaksin (Pfizer, AstraZeneca, Johnson&Johnson, dan Moderna), harus pakai booster dengan satu suntikan diantara empat itu," kata Eko kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/10).

"Walau sebenarnya Sinovac dan Sinopharm juga kemudian diakui Saudi," ucapnya menambahkan.


2. Kisah Gay Afghanistan Kabur karena Takut Dipenggal Taliban

Seorang gay Afghanistan bercerita pengalaman menegangkan dari sembunyi hinggaberhasil lolos dari buruan Taliban.

Saking takut ketika itu, ia beserta keluarga bersembunyi di ruang bawah tanah usai kelompok itu menguasai negara tersebut pada pertengahan Agustus lalu.

Laki-laki 32 tahun itu pernah bersembunyi bersama adik laki-lakinya. Mereka melewati hari dengan membaca, berdoa, dan keluar hanya untuk mencari makan ketika itu. Mereka takut mati di tangan Taliban, seperti ayahnya bertahun-tahun silam.

"Mereka bisa saja memenggal kepala kami atau membunuh kami dengan cara yang paling brutal. Mereka ahli dalam hal itu" kata Ahmad kepada CNN, melalui pesan Whatsapp.


3. Irak Tangkap Bendahara ISIS Wakil Baghdadi

Irak mengklaim telah menangkap Sami Jasim, petinggi yang mengurus keuangan ISIS, sekaligus wakil dari pemimpin tertinggi mereka, Abu Bakar al-Baghdadi.

"Sementara pahlawan kami [pasukan keamanan Irak] fokus mengamankan pemilu, rekan-rekan mereka [pasukan intelijen] melancarkan operasi untuk menangkap Sami Jasim," ujar Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi, melalui Twitter, Senin (11/10).

Ia mengatakan bahwa penangkapan ini merupakan "salah satu yang tersulit" yang pernah dilakukan intelijen Irak di luar negeri.

Al-Kadhimimengatakan bahwa Jasim merupakan pejabat yang bertanggung jawab atas keuangan ISIS. Ia juga merupakan wakil Baghdadi.


4. Media AS Ungkap Kekerasan Staf KJRI ke ART di Los Angeles

Media Amerika Serikat The Washington Post merilis hasil investigasi mengenai dugaan kekerasan oleh Staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia terhadap Sri Yatun yang pernah bekerja sebagai ART di rumah dinas salah satu staf KJRI Los Angeles, Cicilia Rusdiharini, pada 2004-2007.

Dalam hasil wawancara yang dirilis pada 6 Oktober lalu itu, Sri bercerita bahwa ia sudah bekerja untuk Cicilia sejak masih di Indonesia pada 2004. Di masa awal ia bekerja, Sri sebenarnya sudah mengendus gelagat aneh

Cicilia mengatakan bahwa Sri harus bekerja tanpa gaji pada empat bulan pertama hingga mereka pindah ke AS. Menurut Cicilia, gaji Sri digunakan untuk membayar biaya tiket pesawat dan pengajuan visanya ke AS.

Saat itu, Sri menahan diri karena kontrak kerjanya di AS cukup menggiurkan. Berdasarkan kontrak, Sri bakal dibayar US$400 tiap minggu dengan jam kerja 40 jam per pekan. Sri juga dijanjikan uang lembur US$13 per jam jika bekerja di luar jam yang disepakati.

Namun, setibanya di AS, Sri harus bekerja setiaphari, siang dan malam, tanpa hari libur. Sri juga sempat hanya dibayar US$50 hingga US$100 per bulan.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER