Panglima Militer Sudan Pecat 6 Dubes karena Tolak Kudeta

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 10:02 WIB
Pemecatan dubes berlangsung setelah belasan kepala perwakilan Sudan di luar negeri menolak kudeta militer yang terjadi tiga hari lalu.
Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, yang kini memimpin rezim junta militer. (Foto: AFP/ASHRAF SHAZLY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, membebastugaskan enam duta besar negara pada Rabu (27/10).

Keenam dubes itu terdiri dari duta besar Sudan untuk Amerika Serikat, Uni Eropa, China, Qatar, Prancis, dan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa.

Dilansir Reuters, pemecatan para dubes berlangsung setelah belasan kepala perwakilan Sudan di luar negeri menolak kudeta militer yang terjadi tiga hari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belasan dubes yang menentang kudeta itu termasuk Dubes Sudan untuk AS, Uni Emirat Arab, dan Prancis.

Sementara itu, seorang sumber rezim junta Sudan menyebut bahwa Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok yang digulingkan sudah dipulangkan ke rumahnya setelah sempat menjadi tahanan rumah saat kudeta berlangsung.

Sebelumnya Hamdok diketahui berada di rumah panglima militer sekaligus pemimpin kudeta Abdel Fattah al-Burhan. Ia pun membenarkan kabar tersiar tersebut.

"Di rumah saya ... (dan Hamdok) dalam keadaan sehat". ucap Abdel Fattah, Selasa (26/10).

Ribuan warga Sudan yang menentang kudeta turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Sejumlah pedemo dilaporkan tewas dalam bentrokan antara pasukan rezim junta militer dan pedemo.

Jenderal Abdel Fattah juga telah membubarkan dewan gabungan sipil-militer yang dibentuk setelah penggulingan mantan Presiden Omar al-Bashir pada April 2019. Saat itu, militer dan sipil sepakat membagi kekuasaan.

Namun, para pemimpin dari kelompok sipil menilai militer Sudan berupaya meraih kekuasaan yang lebih besar. Pertentangan kemudian menjadi salah satu alasan terjadinya kudeta pemerintahan di negara itu.

Sejumlah negara, terutama Amerika Serikat mengecam kudeta Sudan. Menteri Luar Negeri AS mengutuk pengambilalihan kekuasaan oleh militer saat menelepon Menlu Sudan Mariam Sadiq.

Blinken menyatakan dukungan AS untuk transisi pemerintahan sipil sesuai dengan Deklarasi Konstitusi Sudan.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER