RI-Australia Dukung Infrastruktur Transisi Energi Rendah Emisi

CNN Indonesia
Minggu, 31 Okt 2021 11:46 WIB
Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia dan Australia sepakat untuk mendukung infrastruktur yang mempercepat transisi energi rendah emisi.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan bahwa Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyepakati pernyataan bersama dalam kerja sama di bidang ekonomi hijau dan transisi energi.

Pertemuan itu terjadi disela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021.

"[Dalam joint statement tersebut], kedua negara sepakat untuk mendukung infrastruktur yang mempercepat transisi energi rendah emisi," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Minggu (31/10).

Selain itu, Indonesia dan Australia juga sepakat mengatasi perubahan iklim melalui kerja sama untuk mengembangkan, mendanai dan berbagi teknologi rendah karbon.

Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden)

Di saat yang sama, lanjut Retno, kedua negara sepakat untuk memperkuat ketahanan energi.

"Jadi intinya adalah keseimbangan antara ekonomi hijau dan kesempatan untuk pembangunan ekonomi," papar Retno lagi.

Kerja sama terkait vaksinasi Covid-19 dan pengakuan sertifikasi vaksin juga tak luput jadi pembahasan kedua negara itu.

Kemudian, ada pula kolaborasi sektor ekonomi digital sebagai sektor potensial untuk menghidupkan kembali ekonomi Indonesia dan Australia pasca-pandemi.

Selain membahas soal ekonomi hijau, pertemuan antara Indonesia dan Australia juga membicarakan rencana pembukaan perbatasan kedua negara.

Australia berencana membuka perbatasan internasional, menyusul tingkat vaksinasi penduduknya yang sudah mencapai 80 persen. Namun, pembukaan itu masih memprioritaskan warga Australia.

Jokowi tak hanya melakukan pertemuan bilateral dengan Australia, namun juga dengan Turki dan Prancis.

Saat bersama Turki, mereka membahas persiapan Presiden Erdogan yang akan berkunjung ke Jakarta dan pertemuan high level.

Kemudian dengan Prancis, mereka membicarakan peningkatan kerja sama di bidang pertahanan dan pertemuan Indo-Pacifik yang akan berlangsung di negara itu. Indonesia disebut akan diundang dalam pertemuan tersebut.

KTT G20 digelar di Roma, Italia pada 30-31 Oktober. Usai acara itu berakhir, Indonesia akan menerima presidensi dari Italia, yang dimulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

(isa/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK