Jakarta, CNN Indonesia --
Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) tengah menggelar rapat pleno selama empat hari sejak Senin (8/11). Rapat tersebut digelar menjelang kongres Partai Komunis ke-20 yang diprediksi akan membuka jalan bagi Presiden Xi Jinping untuk berkuasa tiga periode.
Sebagaimana dilansir South China Morning Post, lebih dari 370 anggota Komite Sentral PKC datang dalam rapat yang diselenggarakan di Beijing ini.
Rapat pleno ini juga merupakan salah satu acara sebelum kongres PKC ke-20 yang diprediksi dapat membuka jalan untuk perombakan kepemimpinan besar-besaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garis besar rapat pleno PKC
Pleno yang dilakukan PKC ini dihadiri oleh para pejabat penting China. Beberapa di antaranya adalah anggota pimpinan partai, menteri, ketua regional partai, jenderal senior, dan eksekutif konglomerat perusahaan milik negara.
Komite Sentral PKC biasanya mengadakan tujuh sesi pleno selama lima tahun masa jabatan. Untuk sidang keenamnya, mereka biasanya berfokus pada ideologi dan pembangunan partai.
Kadang, rapat pleno ini juga dapat membuka jalan bagi perombakan kepemimpinan di kongres partai tahun berikutnya.
Pleno ini juga menjadi ajang pamer partai untuk menunjukkan persatuan antarpimpinan partai dan memperlihatkan arah kebijakan utama China.
Rapat ini berperan sebagai pendahulu pengenalan undang-undang penting, peraturan dan rencana ekonomi. Diskusi yang berlanjut di luar pleno hampir pasti akan mengarah pada pengenalan kebijakan baru tersebut.
Bagaimana pleno ini dilakukan?
Rapat ini dilakukan secara tertutup yang diikuti oleh satu atau lebih majelis umum, dan seluruh anggota Komite Sentral. Dalam rapat ini, ada sesi diskusi yang dibagi dalam kelompok-kelompok tertentu yang terdiri dari banyak orang.
Rapat pleno ini sangat rahasia. Sangat sedikit informasi terkait rapat ini yang akhirnya dirilis. Publik biasanya tak tahu banyak informasi terkait diskusi dalam rapat. Mereka hanya akan mengetahui intisari rapat tersebut setelah partai merilis hasil diskusi mereka kepada publik.
Rumor Xi Jinping memperkuat cengkeraman bisa dibaca di halaman berikutnya >>>
Presiden China, Xi Jinping, dirumorkan dapat memperkuat cengkeramannya melalui rapat pleno ini.
Menurut laporan kantor berita Xinhua, dalam rapat pleno pekan ini, tokoh-tokoh utama Partai Komunis China akan memperdebatkan resolusi kunci untuk menandai pencapaian utama 100 tahun partai berdiri.
Para analis menduga resolusi tersebut akan membantu Presiden Xi memperkuat cengkeramannya menjelang Kongres Partai Komunis 2022 mendatang.
AFP melaporkan bahwa dalam rapat itu, Xi Jinping diduga bakal diberikan kekuasaan untuk memimpin tiga periode. Jika masa jabatan Xi diperpanjang hingga tiga periode, ia akan menjadi pemimpin terkuat China setelah Mao Zedong.
Menurut pakar politik China dari Universitas Harvard, Anthony Saich, rapat kali ini akan menghasilkan resolusi yang meyakinkan semua anggota Partai Komunis bahkan rakyat Tiongkok bahwa Xi merupakan satu-satunya pewaris yang sudah ditakdirkan untuk memimpin Negeri Tirai Bambu di era baru.
"Sebaliknya, resolusi kali ini mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Xi adalah 'pewaris alami' dari sebuah proses sejak berdirinya partai yang membuatnya memenuhi syarat untuk memimpin (China) di 'era baru,'" kata Saich.
"Tujuannya adalah untuk mengonsolidasikan Xi sebagai pewaris alami dari 'sejarah mulia' PKC."
[Gambas:Video CNN]
Menurut sarjana politik Wu Qiang, jika resolusi tersebut benar disahkan, itu tandanya "otoritas Xi Jinping tidak terbantahkan."
Wu, yang dipecat dari pekerjaannya sebagai dosen Univesitas Tsinghua di Beijing karena penelitiannya, juga percaya pleno pekan ini akan memperkuat jalan China kembali ke perekonomian yang lebih "terkontrol dan terencana."
Senada dengan Wu, peneliti senior studi China di lembaga think-tank Council on Foreign Relations, Carl Minzner, juga menganggap pertemuan Partai Komunis pekan ini akan menjadi ajang unjuk kekuasaan Xi yang tak terbantahkan.
Menurutnya, kewenangan Xi yang tak terkalahkan tak akan dipertanyakan dalam rapat tersebut.
"Masalah intinya adalah, seberapa tinggi dia bisa melangkah? Nada dan isi resolusi kemungkinan akan memberikan beberapa saran tentang bagaimana Xi ingin digambarkan. Disamakan dengan Mao dan Deng? atau hanya Mao saja?" kata Minzer.