Jurnalis AS yang Ditahan di Myanmar Didakwa Terorisme

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 19:29 WIB
Jurnalis Amerika Serikat yang ditahan junta Myanmar atas tuduhan penghasutan pada Mei lalu, Danny Fenster, lalu kini dijatuhi dakwaan baru terkait terorisme.
Ilustrasi. (Istockphoto/simpson33)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jurnalis asal Amerika Serikat yang ditahan junta Myanmar atas tuduhan penghasutan pada Mei lalu, Danny Fenster, lalu kini dijatuhi dakwaan baru terkait terorisme.

Pengacara sang jurnalis, Than Zaw Aung, mengonfirmasi kabar ini pada Rabu (101/11). Ia mengaku bingung dengan keputusan pengadilan.

ditahan oleh pemerintah junta Myanmar atas tuduhan penghasutan dan terorisme. Informasi ini disampaikan oleh pengacara si jurnalis pada Rabu (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak mengerti kenapa mereka (junta Myanmar) menambah dakwaan mereka, tapi ini benar-benar tidak bagus, mereka menambah tuduhan ini," kata Than Zaw Aung kepada Reuters.

"Danny juga merasa sangat kecewa dan sedih terkait tuduhan baru ini."

Jika terbukti bersalah, Fenster dapat dipenjara hingga 20 tahun di bawah hukum terorisme dan 20 tahun karena hasutan.

Redaktur pelaksana Frontier Myanmar itu ditahan di Bandara Internasional Yangon pada Mei lalu. Kala itu, Fenster tengah berusaha pergi dari negara itu.

Fenster dituduh memprovokasi tindakan yang melanggar hukum. Tak hanya itu, ia juga dituduh melanggar hukum era kolonial. Kini, Fenster ditahan di penjara Insein Yangon yang terkenal kejam.

Sejak kudeta militer, junta Myanmar telah mencabut izin media, membatasi internet dan siaran satelit, pun menangkap banyak jurnalis. Kelompok pembela hak asasi manusia menilai tindakan ini merupakan bentuk kekerasan terhadap kebenaran.

"Kami sama sedihnya dengan tuduhan ini, seperti halnya tuduhan lain yang diajukan terhadap Danny," kata saudara sang jurnalis, Bryan Fenster.

Sementara itu, juru bicara junta Myanmar tidak menjawab permintaan konfirmasi Reuters terkait masalah ini. Kedutaan Besar AS di Yangon juga tidak merespons permintaan komentar.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, junta militer Myanmar disebut akan membebaskan 5.636 warga yang dipenjara terkait protes antikudeta.

Pada Oktober, junta militer juga membebaskan ratusan tahanan politik setelah mendapat tekanan dari Persatuan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Sebagaimana dilansir Reuters, orang yang dibebaskan termasuk juru bicara Partai Aung San Suu Kyi, Monywa Aung Shin. Komedian pengkritik pemerintah, Zarganar, juga termasuk salah satu dari ratusan tahanan yang dibebaskan.

Namun, junta masih kerap menutup akses ke pihak oposisi. Utusan ASEAN yang ditugaskan untuk membantu penyelesaian konflik Myanmar bahkan tak diizinkan bertemu dengan mantan pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi.

(pwn/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER