KALEIDOSKOP 2021

7 Diktator Paling Brutal di Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 28 Des 2021 08:17 WIB
Adolf Hitler hingga Bloody Marry I, berikut daftar diktator paling brutal di dunia.
Mantan Presiden Irak Saddam Hussein. (AFP PHOTO / KARIM SAHIB)

4. Idi Amin (1952-2003)

Idi Amin menjadi presiden Uganda ketiga. Ia memimpin dari 1972-1979.

Amin harus bertanggung jawab atas sekitar 250 ribu kematian, akibat teror di masa pemerintahan dia.

Teror itu di antaranya penyiksaan, eksekusi ekstrayudisial, korupsi, dan penganiayaan etnis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1979, Uganda bergejolak. Ketika itu pasukan Tanzania menyerang, Amin kemudian melarikan diri. Ia mencari perlindungan di Libya kemudian Arab Saudi. Amin lalu meninggal pada tahun 2003.

5. Francisco Franco

Francisco Franco memegang kendali Spanyol dari 1939 hingga 1975. Ketika itu, ia muncul sebagai pemenang Perang Saudara Spanyol.

Masa pemerintahannya ditandai dengan represi berat dan penindasan sistematis terhadap para pembangkang yang dikirim ke kamp konsentrasi. Mereka dijatuhi hukuman penjara, yang seringkali termasuk kerja paksa atau eksekusi.

Rezim Franco menjadi lebih liberal pada 1960-an dan 1970-an, tetapi Spanyol menjadi negara demokratis kematian dirinya.

6. Saddam Hussein (1937-2006)

Saddam Hussein memimpin Irak pada 1979

Ia diperkirakan bertanggung jawab atas sekitar 500 ribu hingga 1 juta kematian. Dari jumlah itu, suku Kurdi bertanggung jawab atas sekitar 70 ribu hingga 300 ribu orang.

Masa pemerintahan Hussein runtuh setelah invasi koalisi pimpinan AS dan Inggris di Irak pada 2003.

Kemudian pada tahun 2006, ia dinyatakan bersalah atas 148 kematian penganut Syiah pada awal 1980 dan dijatuhi hukuman mati. Hussein kemudian dieksekusi dengan cara digantung pada 30 Desember 2006.

7. Bloody Mary I

Anak tunggal dari pasangan Raja Henry VIII dan Catherine dari Aragon, Mary I, menjadi ratu Inggris pada tahun 1553.

Setelah memimpin, ia kembali menerapkan kepercayaan Katolik, yang mana penguasa sebelumnya memperjuangkan Protestan sebagai agama utama.

Mary I menikah dengan Philip II dari Spanyol, yang juga seorang Katolik. Beberapa tahun berikutnya, ratusan orang Protestan dibakar di tiang pancang, dan karena tindakan itu ia mendapat julukan 'Bloody Mary'.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER