Covid di Kota Xi'an Melonjak, China Pecat Dua Pejabat Daerah
China memecat dua pejabat di Kota Xi'an, yang kini mengalami penguncian (lockdown) akibat lonjakan kasus di wilayah itu. Pemecatan dua pejabat ini dilakukan untuk 'memperkuat' upaya mereka menghadapi Covid-19.
Pada Minggu (2/1), Xi'an mengumumkan dua pejabat dari Partai Komunis China (PKC) di distrik Yanta telah dicopot dari jabatannya. Pemecatan ini dilakukan untuk memperkuat kerja pencegahan dan kontrol epidemik di area tersebut, dikutip dari AFP.
Pada Senin (3/1), Xi'an melaporkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 90. Angka ini turun dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 122 kasus, Minggu (2/1).
Sejak 9 Desember, Xi'an melaporkan lebih dari 1.600 kasus infeksi corona.
"Kita telah memasuki serangan umum," kata salah satu pejabat provinsi Liu Guozhong dalam pemberitahuan resmi. Ia juga menilai, menjadi keharusan bagi pemerintah untuk membersihkan virus corona dari masyarakat secepat mungkin.
Ini bukanlah pertama kali China menghukum pejabat mereka karena penanganan Covid-19. Bulan lalu, badan disipliner China mengatakan beberapa pejabat di negara itu dihukum karena tidak cukup teliti mencegah dan mengendalikan infeksi virus corona.
Sementara itu, China masih konsisten menerapkan strategi nol-Covid untuk menangani pandemi. Mereka juga kerap melakukan penguncian (lockdown) untuk menekan penyebaran virus.
Meski demikian, strategi ini juga membawa dampak buruk bagi warga. Xi'an yang kini menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di China harus ditutup.
Pemerintah China memerintahkan 13 juta warga Xi'an untuk tetap dirumah dan melakukan banyak tes massal dalam beberapa minggu terakhir. Namun, beberapa warga mengatakan pada media bahwa mereka kesulitan mendapatkan makanan yang cukup, meski pemerintah China bersikeras pihaknya akan memastikan suplai makanan tetap stabil.