Kolombia Mulai Eutanasia Pasien dengan Kondisi Sakit Non-Terminal

pwn | CNN Indonesia
Rabu, 12 Jan 2022 04:16 WIB
Kolombia memulai prosedur eutanasia terhadap pasien dengan kondisi sakit non-terminal atau tidak dalam kondisi kritis tahap akhir.
Victor Escobar milih untuk mengakhiri hidupnya dengan jalan euthanasia di Kolombia. (AP/Ivan Valencia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kolombia memulai prosedur eutanasia terhadap pasien dengan kondisi sakit non-terminal atau tidak dalam kondisi kritis tahap akhir.

Seorang pria Kolombia, Victor Escobar, menjadi orang pertama di negara itu yang meninggal dengan eutanasia legal meski tak memiliki penyakit terminal atau dalam kondisi kritis tahap akhir yang tak bisa disembuhkan.

Kabar ini dikonfirmasi oleh pengacaranya, Luis Giraldo, dikutip dari CNN. Giraldo menuturkan Escobar meninggal secara eutanasia legal pada Jumat (7/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mencapai tujuan untuk pasien seperti saya, yang tidak memiliki penyakit terminal tetapi degeneratif. Pertarungan yang membuka pintu bagi pasien lagi yang datang setelah saya dan yang sekarang ini menginginkan kematian yang bermartabat," kata Escobas (60), dalam pesan video yang dikirimkan ke media oleh Giraldo, dikutip dari CNN.

Berdasarkan keterangan Giraldo, Escobar menderita penyakit paru obstruktif kronik stadium akhir, yang sangat mengurangi kualitas hidup, serta sejumlah kondisi lain, dikutip dari Reuters.

Prosedur eutanasia ini dilakukan di sebuah klinik di Cali, provinsi Valle del Cauca.

"Saya tidak mengucapkan selamat tinggal, hanya 'sampai jumpa nanti'," kata Escobar lagi.

Escobar telah berjuang selama dua tahun untuk mendapatkan haknya atas eutanasia, di tengah penolakan dokter, klinik, dan pengadilan.

Di sisi lain, Mahkamah Konstitusi Kolombia pada tahun lalu mengakui prosedur eutanasia seharusnya tak tersedia hanya untuk pasien dengan penyakit terminal saja.

Pada Sabtu (8/1), orang Kolombia kedua juga mendapatkan eutanasia. Eutanasia ini dilakukan pada seorang perempuan dengan penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau dikenal penyakit Lou Gehrig.

ALS sendiri merupakan penyakit sistem saraf progresif yang mempengaruhi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini menyebabkan hilangnya kontrol otot, dikutip dari Mayo Clinic.

Martha Sepulveda mendapatkan eutanasia di kota Medellin, tutur kelompok advokasi hak hukum Kolombia, DescLAB, yang juga mendukung kasus Sepulveda. Perempuan ini didiagnosis penyakit Lou Gehrig pada 2018.

Awalnya, prosedur Sepulveda direncanakan pada 10 Oktober 2021, tetapi kemudian ditunda.

Mahkamah Konstitusi Kolombia menghapus hukuman atas eutanasia dengan kondisi tertentu di 1997. Mahkamah kemudian memerintahkan prosedur ini diatur pada 2014.

Sementara itu, orang pertama di Kolombia yang mendapatkan eutanasia mengidap penyakit terminal. Ia meninggal dunia pada 2015.

Sampai pada 15 Oktober 2021, sebanyak 178 orang dengan penyakit terminal telah mendapatkan eutanasia legal di Kolombia sejak 2015.



(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER