Junta Myanmar ke Warga: Dukung Kami atau Rumah Kalian Hancur

CNN Indonesia
Senin, 10 Jan 2022 12:20 WIB
Junta Myanmar memaksa para warga untuk mendukung pemerintahannya dengan cara menyebarkan pamflet dari helikopter.
Militer Myanmar terus menekan warga untuk mendukung kudeta mereka. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Junta Myanmar memaksa para warga untuk mendukung pemerintahannya dengan cara menyebarkan pamflet dari helikopter. Mereka juga mengancam rumah penduduk akan dihancurkan jika tak memenuhi permintaan tersebut.

Selebaran-selebaran itu tercetak dalam ukuran A4 yang dilipat jadi tiga bagian. Pamflet itu berisi campuran ancaman bagi siapa saya yang ingin mendukung atau bergabung dengan Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) anti-junta.

"Apakah Anda akan membiarkan rumah Anda dihancurkan.Berjuang bersama tentara melawan PDF!" " tulis selebaran itu seperti dikutip Myanmar Now, Senin (10/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka juga memperingatkan desa-desa yang ketahuan menampung anggota PDF akan menghadapi "pemisahan." Penduduk akan ditempatkan di bawah kendali pasukan militer.

Hal itu membuat militer memiliki satu cara penting untuk mengelola arus informasi.

Dengan melemparkan pamflet dari helikopter, militer mungkin berharap mampu meningkatkan kemampuannya untuk mengobarkan perang psikologis di wilayah musuh.

Namun sejauh ini, senjata tersebut hanya digunakan di wilayah Sagaing dan Magway. Bukan di beberapa bagian negara bagian Chin dan Kachin yang bertetangga di mana pembatasan internet juga telah diberlakukan.

Alasannya mungkin berkaitan dengan sifat pesan yang ingin disebarkan oleh pamflet, yang ditujukan terutama kepada anggota mayoritas Buddha Myanmar.

Menurut pamflet yang dilihat Myanmar Now, konflik yang melanda negara itu diatur oleh mereka yang berusaha menghancurkan agama Buddha yaitu, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).

"OKI mempropagandakan umat Buddha sehingga mereka akan saling berbalik, menghina agama suci Buddha, dan membunuh biksu. Mereka menyuap [PDF] dengan uang dan mendukung mereka dengan senjata," klaim pamflet itu.

"OKI dan KIA akan sangat senang jika umat Buddha saling bertarung," tambahnya.

Klaim semacam itu tidak akan banyak mempengaruhi pemikiran orang-orang Chin atau Kachin, yang sebagian besar beragama Kristen.

Menariknya, selebaran itu juga menyatakan bahwa junta telah mempersenjatai lebih dari 100 kelompok pro-rezim. Tak satupun dari mereka disebutkan namanya, tetapi mereka kemungkinan termasuk Pyu Saw Htee, sebuah kelompok yang didukung militer yang melakukan serangan terhadap lawan junta.

Sementara itu, penduduk Mandalay melihat selebaran serupa dipasang di beberapa lingkungan dan desa di kotapraja Chanmyatharzi dan Amarapura. Menurut warga, orang yang merusaknya dipukuli oleh tentara.

Beberapa pamflet ditemukan di wilayah Sagaing saat pencarian korban akibat operasi junta berlangsung.

Serangan psikologis militer Myanmar untuk melemahkan perlawanan milisi...



Milisi Tak Gentar Intimidasi Militer Myanmar

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER