Infeksi Covid AS Cetak Rekor Dunia, 1,35 Juta Kasus Sehari

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jan 2022 18:29 WIB
AS mencatat rekor infeksi Covid-19 harian pada Senin (10/1) yakni sebanyak 1,35 juta kasus virus corona baru dalam 24 jam, tertinggi di dunia.
AS mencatat rekor infeksi Covid-19 harian pada Senin (10/1) yakni sebanyak 1,35 juta kasus virus corona baru dalam 24 jam, tertinggi di dunia. (Foto: AFP/ED JONES)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat mencatat rekor total 1,35 juta infeksi Covid-19 dalam sehari pada Senin (10/1).

Jumlah itu menjadi kasus harian tertinggi bagi AS bahkan dunia di tengah penyebaran varian Omicron.

Angka rawat inap di AS juga mencapai jumlah tertinggi pada hari yang sama. Dikutip Reuters, lebih dari 136.604 orang dirawat RS akibat Covid-19, melewati rekor pada Januari 2021 yang tembus 132.051.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, data New York Times mencatat ada 1.417.493 kasus baru di AS pada Senin.

Rekor infeksi harian tertinggi AS sebelumnya terjadi pada 3 Januari lalu, dengan catatan 1,03 juta kasus dalam 24 jam.

Meski varian Omicron yang kini beredar terlihat tak terlalu parah dibandingkan varian Delta, pejabat kesehatan AS mewanti-wanti kenaikan infeksi Covid-19 tetap dapat menambah beban sistem rumah sakit.

Beberapa rumah sakit di AS bahkan mulai kewalahan dengan kenaikan pasien, di satu sisi jumlah tenaga kesehatan tidak ada penambahan atau bahkan berkurang.

Akibat masalah ini, beberapa wilayah AS mengizinkan pekerja medis mereka yang terinfeksi Covid-19 untuk menangani pasien, selama mereka tak memiliki gejala atau bergejala ringan.

Di wilayah Phoenix, operator rumah sakit Dignity Health mengimbau staf terinfeksi Covid-19 yang dirasa mampu bekerja boleh meminta izin ke manajer mereka agar bisa kembali mengurus pasien. Meski demikian, imbauan ini akan diterapkan dalam beberapa hari atau pekan ke depan.

"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan karyawan kami bisa kembali bekerja sembari melindungi pasien dan staf kami dari transmisi Covid-19," kata Dignity Health dalam sebuah pernyataan.

Walaupun demikian, kebijakan ini berpotensi meningkatkan angka infeksi Covid-19.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit California, Cathy Kennedy, menilai pemerintah wilayah itu dan negara bagian lain 'menempatkan kebutuhan perusahaan layanan kesehatan di atas keselamatan pasien dan pekerja.'

"Kami ingin merawat pasien kami dan melihat mereka sembuh, bukan berpotensi menginfeksi mereka," ujar Kennedy.

Kenaikan angka kasus harian ini juga mengganggu kegiatan sekolah. Chicago meliburkan kelas selama empat hari setelah pemerintah setempat dan pengajar gagal berkompromi akan cara penanganan kenaikan infeksi.

Di sisi lain, kota New York menangguhkan tiga jalur kereta bawah tanah setelah banyak pekerja yang sakit.

(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER