KILAS INTERNASIONAL

Saudi Permalukan Pelaku Pelecehan hingga Xi Jinping Hubungi Jokowi

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jan 2022 06:41 WIB
Kaum perempuan di Arab Saud. (FAYEZ NURELDINE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arab Saudi mempermalukan pelaku pelecehan seksual di media massa untuk pertama kali dalam sejarah kerajaan tersebut.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping dikabarkan menelepon Presiden Indonesia Joko Widodo untuk menyerukan kerja sama dua negara yang lebih erat.

Berikut kabar-kabar pilihan yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:

Saudi Permalukan Pelaku Pelecehan Seksual di Media Massa untuk Pertama Kali

Seorang warga Arab Saudi yang divonis bersalah atas pelecehan seksual diungkap identitasnya pada sebuah surat kabar negara kerajaan itu.

Langkah tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan media Saudi di bawah undang-undang baru soal kekerasan seksual. Selama ini, pelecehan seksual menjadi isu tabu di negara tersebut.

Pengadilan Kota Madinah memerintahkan identifikasi publik Yasser Muslim Al-Arawi setelah dijatuhi hukuman delapan bulan penjara dan denda 5.000 riyal karena pelecehan seksual.

Telepon Jokowi, Presiden China Xi Jinping Ingin Lebih Erat dengan RI

Presiden Xi Jinping menyerukan China dan Indonesia terus saling saling bahu-membahu memerangi pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Xi saat menelepon langsung Presiden Joko Widodo pada Selasa (11/1).

Dalam sambungan telepon itu, Xi juga menegaskan China akan terus membantu Indonesia merealisasikan cita-cita sebagai hub produksi vaksin regional.

Xi memaparkan China ingin memperdalam kerja sama dengan Indonesia di seluruh rantai industri dalam upaya memberantas Covid-19, mulai dari produksi vaksin hingga penelitian dan pengembangan obat-obatan.

Tari Samba di Arab Saudi Picu Polemik, Kerajaan Mulai Investigasi

Gelaran tari Samba dalam acara Festival Musim Dingin Jazan di Arab Saudi, Minggu (9/1) pekan lalu, memicu polemik. Kontroversi di antara warga muncul karena dianggap menampilkan penari wanita yang terlalu berpakaian minim.

Pihak otoritas Kerajaan Arab Saudi pun mulai melakukan investigasi terkait gelaran tari samba tersebut.

Menurut laporan Al Araby, Gubernur Jazan Pangeran Mohammed bin Nasser meminta penyelidikan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan dalam acara itu. Namun, dia tak menjelaskan lebih rinci.

(tim/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK