Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi, bertolak ke Pakistan untuk bertemu utusan dari 57 negara Islam dan delegasi pengamat pada Desember lalu. Pertemuan ini dilakukan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membahas krisis di Afghanistan.
Selain negara Islam, delegasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amerika Serikat, China, Rusia, dan Uni Eropa juga turut hadir dalam pertemuan ini.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah, Mahmood Qureshi, mengatakan pertemuan ini dibuat untuk mendorong Taliban ke arah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biarkan kami mendorong mereka lewat persuasi, insentif, untuk bergerak ke arah yang benar," kata Qureshi.
"Kebijakan pemaksaan dan intimidasi tidak berhasil. Jika berhasil, kami tidak akan berada dalam situasi ini," lanjutnya.
Dalam Al Jazeera, Qureshi menuturkan pertemuan ini membahas koordinasi bantuan terhadap Afghanistan, membangun institusi negara itu, dan menyediakan ahli untuk mengatur ekonomi.
Meski demikian, pertemuan dengan OKI ini bukanlah bentuk pengakuan internasional atas pemerintahan Taliban.
Menteri Luar Negeri Afghanistan di rezim Taliban, Amir Khan Muttaqi, mengunjungi Iran pada bulan ini untuk membangun relasi ekonomi. Selain itu, pihak Taliban dan Iran membahas masalah perbatasan dan pengungsi antara Kabul dan Teheran.
"Kunjungan ini bertujuan untuk mendiskusikan masalah politik, ekonomi, dan pengungsi antara Afghanistan dan Iran," ucap juru bicara Kemlu Taliban, Badul Qahar Balkhi.
Iran memang kerap menampung jutaan pengungsi Afghanistan. Namun, kekuasaan Taliban atas negara itu membawa kekhawatiran baru akan gelombang pengungsi.
Taliban juga berhadapan dengan krisis ekonomi di Afghanistan yang membuat masyarakat sengsara. Bantuan internasional diperlukan untuk mengatasi masalah itu, tetapi kekuasaan Taliban membuat komunitas dunia khawatir sebab mereka dikenal ketat menjalankan hukum syariat Islam.
(isa/bac)