Pihak berwenang China dilaporkan tengah memeriksa pengusaha yang dikenal dengan julukan Ratu Vape, Chu Lam Yiu. Namun, hingga kini belum diketahui kasus yang kemungkinan menjerat Chu.
Perusahaan Chu, Huabao International, mengonfirmasi bahwa CEO mereka memang sedang diperiksa "diduga karena pelanggaran kedisiplinan". Namun, mereka juga belum mengetahui kasus pastinya.
Mereka hanya mengetahui bahwa penyelidikan dilakukan oleh Komite Pengawas Kota Leiyang, badan pemerintahan yang berbasis di Provinsi Hunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga pengumuman ini, perusahaan belum diberi tahu detail mengenai pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh Chu yang kini sedang diselidiki," demikian pernyataan Huabao International yang dikutip Forbes, Senin (24/1).
Pernyataan itu berlanjut, "Operasi bisnis grup kami masih berjalan normal."
Chu sendiri merupakan pendiri Huabao International dengan fokus penjualan wewangian dan pemasok perasa tembakau. Saat mendirikan perusahaan itu pada 1996, ia masih berusia 26 tahun.
Saat ini, ia memegang setidaknya 70 persen saham Huabao International. Forbes memperkirakan nilai kekayaan Chu mencapai US$2,6 miliar.
Selama ini, ia dijuluki Ratu Vape karena memimpin upaya Huabao International untuk memasuki pasar rokok elektronik.
Saham Huabao International sempat merosot 8 persen pada awal Agustus 2021 lalu setelah media pemerintah China, Xinhua, mendesak pengetatan larangan penjualan rokok elektronik.