Pada akhir Januari lalu, Inggris lebih dulu mencabut aturan wajib masker dan meninggalkan sejumlah pembatasan Covid-19.
Selain mencabut aturan masker, pemerintahan Boris Johnson juga mengizinkan warga kembali bekerja di kantor. Kartu Covid-19 juga tak lagi diperlukan sebagai syarat masuk ke acara tertentu atau dalam pertemuan besar.
"Kami percaya penilaian rakyat Inggris dan tak lagi mengkriminalisasi siapapun yang memilih tak memakai masker," ujar Johnson, sebagaimana dikutip Newsweek pada Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan itu diterapkan meski kasus Covid-19 di Inggris masih tinggi. Namun, pemerintah mengklaim gelombang Covid-19 varian Omicron telah mencapai puncak dan akan berangsur turun.
Pada 7 Januari lalu, pemerintah negara bagian Australia Barat di Australia juga mencabut mandat wajib masker baik di dalam ruangan maupun di luar untuk wilayah Perth dan Peel.
Pemakaian masker hanya diperlukan di tempat yang memiliki risiko tinggi atau rentan seperti di rumah sakit atau di tempat perawatan lansia dan disabilitas serta transportasi umum.
Untuk memasuki area publik, pemerintah hanya mensyaratkan bukti vaksinasi.
Sejumlah kota di Colorado, Amerika Serikat, juga akan mencabut aturan wajib masker akhir pekan ini. Kota itu di antaranya, Denver, Adams, dan Arapaho.
"Mulai Jumat, orang tidak lagi diwajibkan berdasarkan perintah kesehatan masyarakat untuk memakai masker atau menunjukkan bukti vaksinasi untuk masuk ke tempat bisnis di Denver," kata Wali Kota Denver, Michael Hancock, sebagaimana dikutip Denver Post.
Meski demikian, ia mengatakan pandemi Covid-19 masih menjadi penyakit darurat dalam kesehatan masyarakat. Hancock juga mengingatkan penggunaan masker akan diperlukan di masa mendatang.
(isa/has)