20 Warga Argentina Tewas usai Konsumsi Kokain Campur Zat Beracun

CNN Indonesia
Kamis, 03 Feb 2022 21:10 WIB
Setidaknya 20 orang di Argentina tewas usai mengonsumsi kokain yang dicampur zat beracun, diduga opioid.
Ilustrasi kokain. (iStockphoto/Rattankun Thongbun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setidaknya 20 orang tewas dan 74 yang lainnya dirawat di rumah sakit pinggiran Kota Buenos Aires, Argentina, usai mengonsumsi kokain yang dicampur zat beracun, diduga opioid.

Juru bicara pemerintah Provinsi Buenos Aires menyatakan, jumlah korban tewas mulanya 12 orang, sementara 50 orang lainnya dirawat di rumah sakit. Namun, angka itu terus bertambah.

Para korban saat ini ditangani di delapan rumah sakit yang berbeda. Setidaknya empat dari total korban sementara adalah laki-laki berusia 32-45 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan sebelumnya menyatakan, para korban mengalami kejang-kejang dan serangan jantung mendadak usai mengonsumsi kokain.

Salah satu orang tua korban selamat, Beatriz Mercado, menceritakan pengalamannya saat pertama kali mengetahui kondisi anaknya. Saat itu, ia mengaku menemukan sang anak terbaring tengkurap di lantai dapur.

"Dia hampir tidak bernapas. Matanya berputar ke belakang," kata Mercado.

Dia lantas segera melarikan anak laki-lakinya itu ke rumah sakit.

"Saya berharap pada Tuhan, tak ada yang lain. Sebuah keajaiban," ucap Mercado.

Menurut pernyataan Kepala Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Bernie, pedagang yang menjual kokain sudah mencampur komoditas dagangannya dengan zat lain.

"Setiap pedagang yang membeli kokain mencampurnya. Beberapa mencampurnya dengan zat tidak beracun seperti (tepung) pati. Yang lain memasukkan halusinogen ke dalamnya, dan jika tidak ada bentuk pengawasan, hal semacam ini terjadi," ucap dia.

Menanggapi insiden keracunan serius itu, pihak berwenang langsung berupaya menemukan zat beracun tersebut menariknya dari peredaran.

"Ada bahan utama yang menyerang sistem saraf pusat," kata Berni kepada stasiun televisi Telefe.

Usai insiden keracunan itu, polisi pun menggerebek sebuah rumah yang diyakini menjual kokain. Mereka kemudian menangkap sekitar 10 orang di lingkungan kumuh Tres de Febrero.

Dalam penggerebekan itu, polisi sempat bentrok dengan warga yang memprotes penangkapan pemuda setempat.

Petugas mengaku menemukan paket kokain yang mirip dengan penjelasan dari keluarga korban. Obat-obatan itu kemudian dibawa ke laboratorium La Plata, Provinsi Buenis Aires, untuk diteliti lebih lanjut.

[Gambas:Video CNN]

Berni menduga pencampuran kokain dengan zat beracun ini merupakan bagian dari perang antar-geng narkoba.

Jaksa Penuntut Umum San Martin, Marcelo Lapargo, menilai kasus tersebut memang luar biasa. Namun, perkiraan soal perang narkoba masih dalam tingkat dugaan.

Lapargo mengatakan, perhatian utama pihak berwenang saat ini adalah bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki zat beracun tersebut.

"Sehingga mereka yang memiliki racun ini tahu, mereka tidak boleh mengonsumsinya," ucap Lapargo.

(pwn/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER