WHO Wanti-wanti Varian Omicron Siluman BA.2 Sulit Dilacak

CNN Indonesia
Jumat, 04 Feb 2022 12:24 WIB
WHO menuturkan Covid-19 varian Omicron Siluman lebih sulit dideteksi dibandingkan varian Omicron asli. (Foto: AFP/Fabrice Coffrini)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membawa kabar yang cukup mengkhawatirkan soal sub varian Covid-19 Omicron BA.2. Sub varian Covid-19 yang kerap disebut Omicron Siluman itu dianggap sangat sulit diidentifikasi

Seorang ilmuwan WHO, Nicksy Gumede-Moeletsi mengatakan dirinya khawatir dengan perkembangan Omicron Siluman ini karena sampel Covid-19 varian BA.2 bisa jadi terlacak sebagai bukan varian Omicron.

"Kami sangat prihatin," kata Gumede-Moeletsi dalam jumpa pers rutin WHO di Jenewa pada Kamis (3/2).

Gumede-Moeletsi mengatakan Omicron Siluman sangat sulit diidentifikasi karena tidak selalu sama dengan kriteria S-Gene Target Failure, yang selama ini digunakan ilmuwan untuk membedakan Omicron asli dari varian lain.

Saat ini, Gumede-Moeletsi memaparkan Omicron Siluman mulai menggantikan varian asli Omicron, BA.1 di negara-negara seperti Denmark.

Omicron Siluman juga telah terdeteksi di lima negara Afrika.

"(Sub varian) BA.2 dilaporkan di lima negara yaitu Botswana, Kenya, Malawi, Senegal dan Afrika Selatan," ujar Gumede-Moeletsi seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, WHO menegaskan tidak adaperbedaan dalam tingkat keparahan penyakit antara Omicron Siluman dengan varian-varian sebelumnya.

Moeletsi mengatakan WHO bekerja sangat erat dengan laboratorium untuk mengidentifikasi sub varian ini lebih lanjut.

Lembaga tersebut juga meminta para ilmuwan menguji ulang sampel Covid-19 yang sebelumnya ditetapkan sebagai bukan varian Omicron untuk memastikan hambaran soal penyebaran BA.2.

BA.2 tak memiliki struktur genetik sel yang sama dengan varian Omicron asli sehingga lebih sulit diidentifikasi.

Namun, para ilmuwan memantaunya dengan cara yang sama seperti varian pendahulu, termasuk Delta. Yakni dengan melacak jumlah genom virus yang dikirim ke database publik seperti GISAID.

Seperti varian lain, infeksi BA.2 dapat terdeteksi menggunakan alat tes Covid-19 biasa. Namun, hasil tes tak bisa menentukan apakah itu varian Covid-19 Omicron, Omicron Siluman, atau bukan.

BA.2 juga disebut lebih cepat menular ketimbang varian Omicron asli. Namun, informasi tersebut masih sangat terbatas.

Sejauh ini menurut pantauan WHO, sudah ada 57 negara yang mendeteksi kasus BA.2 atau varian Omicron Siluman.

Indonesia menjadi salah satu negara yang sudah mendeteksi varian Omicron siluman. Pekan lalu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, meyakini sudah ada 10 kasus varian tersebut di Indonesia.

Sementara itu, varian Omicron sendiri sudah mendominasi 93 persen dari total kasus Covid-19 global selama sebulan belakangan.



(isa/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK