Kisah Warga Suriah Kaget Tetanggaan dengan Pemimpin ISIS

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Feb 2022 06:25 WIB
Warga Suriah terkejut dengan fakta bahwa beberapa helikopter telah mengepung rumah tetangganya, yang ternyata merupakan seorang pemimpin tinggi ISIS.
Warga Suriah terkejut dengan fakta bahwa beberapa helikopter telah mengepung rumah tetangganya, yang ternyata merupakan seorang pemimpin tinggi ISIS. (AP/Ghaith Alsayed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketika pasukan AS terbang di atas kota Atme di Suriah, tempat pemimpin kelompok ISIS bersembunyi, seorang warga bernama Mahmoud Shehadeh mengira suara helikopter itu adalah badai.

Hingga saat memeriksa cuaca ke luar, ia terkejut dengan fakta bahwa beberapa helikopter telah mengepung rumah tetangganya dan membunyikan pesan lewat pengeras suara.

Tetangga tersebut kemudian diketahui merupakan pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat pesawat terbang di atas kepala kami dan setelah sepuluh menit kami mendengar mereka berteriak (kepada seorang wanita): 'serahkan dirimu, rumah sudah dikepung'," kata Mahmoud kepada AFP, tak lama setelah operasi pasukan khusus AS di mana pemimpin ISIS tersebut tewas.

"Saya tidak tahu apakah dia menyerah atau tidak."

Penduduk Atme, sebuah kota Suriah di wilayah barat laut Idlib yang berbatasan dengan Turki, mendengar suara tembakan dan ledakan dari kapal perang.

Menurut keterangan, serangan ini berlangsung selama sekitar dua jam sebelum pasukan elit pimpinan AS menyerbu rumah Qurashi.

Pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, warga sipil termasuk di antara setidaknya 13 orang yang tewas dalam operasi itu.

Pasukan khusus AS telah melakukan beberapa operasi bernilai tinggi terhadap target jihadis di daerah Idlib dalam beberapa bulan terakhir.

Daerah itu, merupakan rumah bagi lebih dari tiga juta orang dan didominasi oleh para jihadis yang menentang pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Abu Ali, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di dekatnya, mengatakan AS juga menyampaikan pesan untuk meyakinkan warga.

Dia mendengar bahwa pasukan Amerika berkata, "Jangan khawatir. Kami hanya datang ke rumah ini... untuk membebaskanmu dari teroris".

Penyamaran sopir taksi

Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi, alah satu pria paling dicari di dunia, tinggal di rumah tersebut bersama keluarga dan saudara perempuannya.

Bahkan pemilik rumah sederhana berlantai dua yang ditinggalinya, Mohamed al-Sheikh, bingung dengan berita itu. Dia pikir dirinya telah menyewakan rumah itu kepada seorang sopir taksi.

Koresponden AFP memotret rumah yang menunjukkan sebuah ruangan sederhana dengan beberapa perabotan seperti kasur busa, selimut, pakaian berwarna-warni dan mainan anak-anak.

Video rekaman rumah setelah operasi menunjukkan kepulan asap hitam dari lantai pertama, menuju atap yang sebagian runtuh. Di kamar sebelah, darah berceceran di dinding dan lantai.

Menceritakan operasi itu dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Qurashi meledakkan bom selama serangan itu, membunuh dirinya sendiri dan anggota keluarga, termasuk wanita dan anak-anak.

Al-Sheikh mengatakan Qurashi telah menyewa rumah itu sekitar setahun yang lalu. Dia tinggal di lantai dasar bersama istri dan tiga anaknya. Kakak perempuannya dan putrinya tinggal di lantai pertama.

"Pria ini tinggal di sini (di rumah) selama 11 bulan. Saya tidak melihat sesuatu yang aneh tentang dia," kata Al-Sheikh.

Terakhir kali dia melihat penyewanya, Al-Sheikh mengatakan dia sedang memetik buah zaitun di dekat rumah. Qurashi membawakannya secangkir kopi dan duduk untuk mengobrol.

"Dia tampak seperti orang yang santai, lembut dan ceria," kata Al-Sheikh seraya menambahkan bahwa Qurashi selalu mengenakan pakaian yang sama yakni celana panjang, kemeja, rompi, dan penutup kepala

Moniker Qurashi adalah "The Destroyer" dan dia memiliki reputasi kebrutalan. Dia memainkan peran utama dalam kampanye jihad tahun 2014 untuk membunuh dan memperbudak Yazidi di Irak.

Sikapnya yang dingin dan bahkan temperamennya melindunginya dari kecurigaan. Sekarang identitasnya telah terungkap, pemiliknya sangat marah tentang rumahnya yang rusak.

"Jika saya tahu tentang dia, saya tidak akan pernah membiarkan dia tinggal di rumah saya," katanya.

(afp/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER