Sebanyak 50 milisi ISIS dilaporkan menyerahkan diri ke badan intelijen pemerintah Taliban di Provinsi Nangarhar, Afghanistan pada Minggu (6/2).
"Total ada 50 anggota ISIS yang menyerahkan diri ke badan intelijen di Nangarhar pada Minggu," kata Kepala badan intelijen di Provinsi Nangarhar, Mohammad Bashir, kepada reporter, dikutip dari Xinhua.
Para milisi yang menyerahkan diri itu merupakan anggota aktif di Khogiani, Chaparhar, Shiwa, rodat, Mumand Dara dan Distrik Kot di Nangarhar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Provinsi Nangarhar diketahui yang merupakan basis kelompok ekstremis itu. Sejauh ini, belum ada tanggapan soal laporan tersebut dari ISIS.
Penyerahan diri para milisi ke badan intelijen itu, muncul beberapa hari usai Amerika Serikat berhasil membunuh pemimpin ISIS, Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Qurayshi, di Suriah pekan lalu.
Al Qurayshi tewas karena meledakkan bom bunuh diri saat pasukan AS mengepung kediamannya, dalam operasi khusus kontraterorisme.
Sementara itu, Afghanistan sendiri tengah berada dalam kekacauan usai Taliban berhasil menguasai negara itu pada 15 Agustus 2021 lalu.
Tak lama setelah itu, Taliban menjanjikan keamanan bagi warga Afghanistan. Namun, sederet bom yang mayoritas dilakukan ISIS, meledak di sejumlah provinsi di negara itu.
Selain soal keamanan, krisis ekonomi juga membayangi Kabul. Warga Afghanistan terancam kelaparan dan terjerat dalam jurang kemiskinan. Mereka sampai-sampai menjual anak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Komunitas internasional masih pikir-pikir untuk membantu negara itu, lantaran Taliban tak memenuhi janji untuk menegakkan hak asasi manusia.