AS Setuju Jual Sistem Rp1,43 T Tingkatkan Rudal Taiwan, China Dongkol

CNN Indonesia
Selasa, 08 Feb 2022 12:15 WIB
Foto ilustrasi. Rudal Korea Utara. (via REUTERS/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat setuju menjual sistem militer senilai US$100 juta (Rp1,438 triliun) ke Taiwan, Senin (7/2). Penjualan ini dilakukan untuk meningkatkan sistem pertahanan rudal Taiwan.

China pun dongkol setelah AS menjual sistem peningkatan rudal senilai Rp1,438 triliun tersebut.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) menuturkan, Sistem Pertahanan Udara Patriot ini dapat membantu meningkatkan keamanan Taiwan dan menjaga stabilitas politik, militer, ekonomi, dan perkembangan kawasan itu.

"Penjualan yang diusulkan ini sejalan dengan kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS, yakni dengan mendukung upaya penerima untuk memodernisasi kekuatan militer mereka dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," demikian pernyataan DSCA, dikutip dari Reuters.

Kontraktor utama dari sistem ini adalah perusahaan Raytheon Technologies dan Lockheed Martin.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menyambut baik kabar ini.

"Menghadapi ekspansi militer dan aksi provokatif China, negara kami akan menjaga keamanan nasional dengan pertahanan kokoh, dan terus menjaga kerja sama pertahanan antara Taiwan dan Amerika Serikat," demikian pernyataan kementerian tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan keputusan membeli sistem rudal Patriot yang lebih baru ini dibuat dalam pertemuan pejabat AS di 2019.

Kementerian ini juga menuturkan kesepakatan ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu sebulan.

Taiwan seringkali mengeluhkan misi Angkatan Udara China yang kerap melewati zona pertahanan udara mereka. Tindakan ini dinilai merupakan upaya Beijing untuk menekan Taipei agar mengakui kedaulatan mereka.

Amerika Serikat, seperti beberapa negara lainnya, tak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Meski demikian, Washington menjadi pendukung utama Taipei dan terikat hukum untuk membantu Taipei mempertahankan diri bila terjadi invasi.

Beberapa pejabat AS terus mendorong Taiwan untuk memodernisasi kemampuan militernya agar sulit diserang China. Namun, penjualan senjata ini membuat China marah.

Duta Besar China untuk AS juga sempat mengatakan kedua negara bisa terjebak dalam konflik militer bila Washington terus mendukung kemerdekaan Taiwan.

"Biarkan saya menekankan ini. Isu Taiwan merupakan masalah terbesar antara China dan Amerika Serikat," kata Duta Besar Beijing untuk Washington, Qin Gang, saat diwawancara Radio Publik Nasional, dikutip dari CNN.

"Jika otoritas Taiwan, yang diberikan keberanian oleh Amerika Serikat, terus menuju jalan kemerdekaan, ini kemungkinan besar (akan) membuat dua negara besar, China dan AS masuk dalam konflik militer," lanjutnya.

(pwn/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK