7 Pasukan Khusus dengan Latihan Ekstrem, SAS hingga Kopassus

CNN Indonesia
Rabu, 09 Feb 2022 07:16 WIB
SAS Inggris hingga Kopassus, berikut tujuh pasukan elite dunia yang memiliki latihan seleksi paling ekstrem.
Pasukan khusus Australia SAS. (AFP/TORSTEN BLACKWOOD)

4. Kopassus (Indonesia)

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite di Indonesia. Mengutip detikcom, pasukan ini melakukan latihan dopper.

Dalam latihan tersebut, prajurit harus menghindari peluru yang ditembakkan sembari merangkak di lumpur, sebagaimana dilansir detikcom.

Selain harus menghindari peluru, pasukan Kopassus juga harus berlatih di dalam hutan dan melakukan latihan terjun payung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2017 lalu, ada seorang anggota Kopassus yang dilaporkan hilang saat berlatih terjun payung. Prajurit ini jatuh di perairan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.

Saat insiden ini terjadi, ada 11 penerjun dari Satuan 81 Kopassus melakukan latihan Pemeliharaan Kemampuan Terjun.

Mereka berangkat menggunakan Helikopter Mi-17 dari Lapangan Udara Ahmad Yani Semarang. Setelah berada di titik yang ditentukan, para penerjun Kopassus lompat dari helikopter dengan target pendaratan di area lapangan Pantai Marina Semarang.

Namun, 11 penerjun ini tak bisa mengendalikan diri di tengah empasan angin kencang. Akibatnya, ada seorang penerjun hilang dan dua personel lain jatuh tersangkut di Pabrik Tepung Sri Boga kawasan Pelabuhan Tanjung Mas.

5. SASR (Australia)

Resimen Layanan Udara Khusus Australia (SASR) adalah unit pasukan khusus yang ada di bawah naungan Komando Operasi Khusus Australia, dikutip dari Britannica.

Pasukan ini memiliki peran ganda, yakni melakukan operasi khusus tentara yang disebut operasi 'hijau,' tetapi juga menjalankan operasi kontra-terorisme yang disebut operasi 'hitam.'

Dalam satu skuadron SASR, ada tiga pasukan, yakni pasukan laut yang memiliki spesialisasi di operasi bawah air, pasukan udara yang dikhususkan pada kemampuan terun payung, dan pasukan darat yang terlatih di medan pertempuran hutan dan gurun.

Sementara itu, pelatih pasukan SASR Kevin Toonen menuturkan, seleksi tiga pekan untuk menjadi bagian dari SARS merupakan 'neraka di Bumi.'

"Dalam lima hari terakhir seleksi, rata-rata prajurit akan kehilangan berat 10-15kg," kata Toonen kepada news.com.au.

"Saya melihat prajurit yang mengalami patah punggung dan leher. Saya melihat banyak prajurit yang patah tulang di sekujur tubuh, dan ini terjadi di dalam latihan," tutur Toonen.

Toonen juga menyampaikan hanya 15 persen kandidat yang lolos dengan persetujuan instruktur.

6. GIGN (Prancis)

Mengutip The Independent, Groupe d'Intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN) merupakan pasukan khusus Prancis yang dibentuk setelah kegagalan dalam kasus penyanderaan atlet Olimpiade Israel saat Olimpiade Munich pada 1972.

Pasukan ini dibentuk dari jajaran kepolisian dalam seleksi selama tiga bulan.

Selain itu, tim dokumenter Prancis merekam sekelompok calon anggota baru GIGN melihat 120 kandidat berkurang menjadi 18 hanya dalam dua pekan. Para kandidat juga harus menerima 'tinju hukuman' dari prajurit terlatih.

7. NZSAS (Selandia Baru)

Unit Layanan Udara Khusus Selandia Baru (NZSAS) merupakan unit pasukan khusus Selandia Baru. Unit ini bertugas untuk melakukan operasi pengintaian dan kontra-terorisme, dikutip dari situs resmi militer tersebut.

Prajurit NZSAS harus menjalankan latihan selama sembilan bulan. Program ini mencakup beberapa kemampuan penting, seperti navigasi, senjata, medis, dan pembongkaran.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER