Tujuan Militer Negara Punya Pasukan Khusus dengan Latihan Ekstrem

CNN Indonesia
Jumat, 11 Feb 2022 07:01 WIB
Beberapa pengamat militer Indonesia membeberkan alasan negara-negara di dunia memiliki pasukan khusus dan memiliki latihan ekstrem.
Para calon anggota Navy Seal AS tampak kesusahan berlatih beban. (AFP/-)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa pengamat militer Indonesia membeberkan alasan negara-negara di dunia memiliki pasukan khusus dan memiliki latihan lebih ekstrem dibandingkan pasukan reguler.

Sejumlah pasukan elite negara-negara yang tersohor antara lain Navy Seal AS, SAS Inggris, bahkan termasuk Kopassus Indonesia.

Menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, pasukan khusus dibuat untuk melakukan operasi militer non-konvensional. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Operasi-operasi nol-konvensional itu bisa saja dengan target spesifik, dalam waktu terbatas, tingkat kesulitan tinggi, kemudian tidak bisa diselesaikan dengan pasukan reguler, dan membutuhkan kualifikasi khusus," kata Fahmi saat diwawancara CNNIndonesia.com, Rabu (9/2).

Sementara itu, pengamat militer Soleman B Ponto menilai pasukan khusus memiliki kualitas yang lebih tinggi.

"Jadi pasukan khusus itu memang dibuat kecil, sedikit, tapi dia punya kualitas, kapabilitas yang tinggi sehingga mengurangi jumlah pasukan yang besar dan banyak kalau bertempur," ujar Soleman ketika diwawancara CNNIndonesia.com, Rabu (9/2).

Selain itu, Ponto memaparkan pasukan khusus diperlukan agar negara tak harus mengirimkan pasukan dalam jumlah banyak saat dibutuhkan.

Pasukan khusus juga memiliki ciri khas bersifat rahasia dan tertutup.

"Mereka cenderung tertutup karena membutuhkan daya kejut supaya orang tidak bisa menghitung berapa kekuatan, seperti apa kekuatan mereka," jelas Soleman lagi.

Beberapa negara dunia memiliki pasukan khusus yang dikenal memiliki latihan ekstrem.

Sebut saja Komando Pasukan Khusus (Kopassus), salah satu pasukan elit Indonesia. Mengutip detikcom, pasukan ini harus melakukan latihan dopper, di mana prajuritnya mesti menghindari peluru yang ditembakkan sembari merangkak di lumpur.

Selain itu, ada pula Resimen Layanan Udara Khusus Australia (SASR). Pelatih pasukan SASR, Kevin Toonen, menuturkan seleksi tiga pekan untuk menjadi bagian dari SASR tak ubahnya 'neraka di Bumi.'

"Dalam lima hari terakhir seleksi, rata-rata prajurit akan kehilangan berat 10-15kg," kata Toonen kepada news.com.au.

Pasukan khusus Amerika Serikat, Navy SEAL, juga dikenal memiliki latihan ekstrem yang dijuluki 'Hell Week.' Dalam latihan ini, peserta hanya boleh tidur kurang dari empat jam. Mereka juga harus berlari, berenang, mengayuh, membawa perahu di kepala mereka, melakukan sit-up, push-up, dan berbagai latihan berat lain.



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER