Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis (10/2) ini menyatakan negaranya akan membangun 14 reaktor nuklir baru. Reaktor itu dibangun untuk menunjang upaya transisi energi dari bahan bakar fosil.
"Apa yang kita bangun hari ini, karena ini saat yang tepat, adalah kebangkitan industri nuklir Prancis," kata Macron di pabrik turbin strategis di Belfort, timur laut Prancis seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/2).
"Saya ingin enam EPR2 dibangun dan kami akan meluncurkan studi untuk membangun delapan EPR2 tambahan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengakui bahwa Prancis telah gagal berinvestasi dalam industri nuklirnya selama dekade terakhir usai bencana terjadi di pembangkit listrik Fukushima di Jepang pada 2011 lalu.
Karena bencana itu, beberapa negara membuat pilihan untuk meninggalkan nuklir. Termasuk, negaranya.
Tapi katanya, kegagalan itu tidak akan diulangi lagi.
"Beberapa negara membuat pilihan radikal untuk meninggalkan nuklir. Prancis tidak membuat pilihan ini. Tapi kami tidak berinvestasi karena kami ragu," katanya.
Ia mengklaim regulator nuklir Prancis sekarang ini tak tertandingi. Ia juga mengklaim keputusan Prancis membangun pembangkit listrik tenaga nuklir baru sebagai pilihan kemajuan dan kepercayaan diri dalam sains dan teknologi.
(afp/agt)