Komite Singapura merekomendasikan ketua oposisi Partai Pekerja (WP) sekaligus anggota parlemen, Pritam Singh, dibawa ke Jaksa Penuntut Umum dan terancam penjara. Begitu pula mantan anggota parlemen daerah dari partai itu, Reesah Khan, terancam denda total 35 ribu dolar Singapura atau Rp373 juta.
Kedua politikus itu dituduh terlibat dalam skandal kebohongan terhadap penyelidik dari kepolisian. Kebohongan mereka menyebabkan kekeliruan terkait penyelidikan kasus kekerasan seksual. Pernyataan ini disampaikan Khan di parlemen pada Agustus lalu. Kemudian diulang pada Oktober.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL AS Setuju Jual Jet Tempur F-15 ke RI hingga Menlu Inggris ke Rusia |
"(Khan) harus mengambil tanggung jawab penuh atas (pernyataan bohong yang dilakukan)," demikian laporan Komite Istimewa yang disampaikan ke Parlemen pada Kamis (9/2), dikutip dari The Straits Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komite merekomendasikan Khan didenda $25 ribu (Rp266 juta) karena menyatakan hal yang tidak benar di parlemen pada 3 Agustus lalu. Ketika itu, dia mengaku menemani korban kekerasan seksual ke kantor polisi dan menuduh mereka tak menangani dengan perspektif korban atau tak sensitif. Hal itu, akunya, membuat korban menangis.
Kemudian pada 4 Oktober, Singh mengulangi pernyataan serupa. Komite pun mengganjar dengan merekomendasikan denda sebesar $10 ribu (Rp106 juta).
Biasanya pernyataan bohong di Singapura membawa terduga ke hukuman yang lebih berat. Namun karena Khan mengakui kebohongannya, maka ada syarat yang meringankan.
Pada 8 Agustus, Khan mengaku kepada para petinggi WP. Lalu pada November, di Parlemen Khan mengaku dia mendengar sikap soal penanganan polisi itu dalam kelompok pendukung korban yang ia ikuti.
Di akhir bulan itu, ia lantas mengundurkan diri sebagai anggota DPRD untuk wilayah Sengkang. Pengunduran dirinya terhitung 15 bulan setelah ia dilantik sebagai anggota parlemen termuda di Singapura.
Sementara itu, Komite Singapura menuduh Singh sebagai dalang dan "otak" di balik keadaan yang menyebabkan Khan mengulangi kebohongannya pada 4 Oktober.
Komite menyarankan Singh ke Jaksa Penuntut Umum dengan alasan ia dianggap berbohong kepada mereka. Komite juga menilai keseriusan masalah ini akan lebih baik dibawa ke persidangan. Dengan demikian, pengadilan bisa melihat dari awal kasus itu.