Direktur Eksekutif HELP, Manisha Wijesinghe, mengatakan terdapat krisis yang muncul usai pemerintah meningkatkan pengujian dan lebih banyak ART yang terinfeksi Covid-19.
"Jadi dalam dua hari terakhir, kami mendapat cukup banyak telepon dari ART yang positif Covid, dan kesulitan mencari tempat tinggal," kata Wijesinghe.
Mereka juga tengah menangani lima kasus pekerja rumah tangga asing lain yang berjuang mencari tempat berlindung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wijesinghe mengatakan tiga dari lima kasus akhirnya dikirim ke fasilitas karantina pemerintah di Penny's Bay, sementara dua pekerja lain harus tidur semalaman di area parkir rumah sakit.
Saat akan berangkat ke Filipina, salah satu dari dua pekerja itu dinyatakan positif Covid-19. Pekerja lain dilarang ke rumah majikan setelah dia dinyatakan positif.
Lihat Juga : |
"Saya pikir para pekerja rumah tangga ini tidak memiliki tempat tinggal untuk kembali, dan fakta bahwa mereka tidur (di jalan) berarti juga berbahaya bagi masyarakat umum," kata dia.
Kelompok itu mengatakan menerima bantuan dari departemen pemerintah, tetapi pihak berwenang "benar-benar kewalahan".
Ia mengaku sedang mencari solusi yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang. Selain menyediakan tempat berlindung, kelompok tersebut juga menyediakan tindakan sementara meliputi tenda dan sleeping bag.
"Saya pikir bagaimana gelombang Omicron berjalan, ini hanyalah puncak gunung es dan ini akan menjadi masalah yang muncul selama beberapa minggu ke depan," kata Wijesinghe.
Senada, Ketua Aliansi Migran Internasional (AMI), Eni Lestari, mengatakan pihaknya menerima telepon dari pekerja migran Indonesia setelah mereka dinyatakan positif.
AMI lalu menghubungi Konsulat Jenderal RI di Hong Kong. Mereka kemudian menempatkan salah satu tenaga kerja Indonesia di hotel karantina yang disediakan.
Menurut Eni, banyak pekerja rumah tangga asing yang harus bergantung pada majikan untuk mendapat informasi soal Covid-19 dan aturan jarak sosial terbaru.
"Komunitas tak punya pandangan. Kami tidak mengetahui semua perubahan informasi baru, termasuk apa yang harus dilakukan," kata dia.
Hingga kini, kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai 37.071 kasus dan 242 kematian.
(isa/bac)