Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menuduh Presiden Rusia, Vladimir Putin, meluncurkan invasi skala besar di negaranya, Kamis (24/2).
Tuduhan ini dilontarkan Kuleba tak lama setelah Presiden Putin memerintahkan operasi militer khusus ke Donbas di timur Ukraina dan disusul rentetan ledakan di tujuh kota negara pecahan Uni Soviet itu.
"Putin baru saja meluncurkan invasi skala besar di Ukraina. Beberapa kota Ukraina yang damai sedang diserang," kicau Kuleba di Twitter seperti dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan membela diri dan menang. Dunia bisa dan harus menghentikan Putin. Sekarang adalah waktu untuk bertindak," lanjutnya.
Seorang penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, mengatakan bahwa "invasi Rusia telah dimulai."
Ia bahkan mengklaim invasi Rusia dimulai dengan "serangan rudal ke Ibu Kota Kiev."
Gerashchenko menambahkan di halaman Facebook-nya bahwa pusat-pusat kendali seperti lapangan terbang dan markas militer diserang oleh rentetan artileri di Kyiv dan Kharkiv, dan sepanjang perbatasan.
Sejauh ini, terdengar rentetan ledakan di tujuh kota di Ukraina. Tim CNN di kota Belgorod Rusia, sekitar 80 kilometer (50 mil) utara Kharkiv, mengaku mendengar suara benda yang terdengar seperti tembakan artileri.