Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan Prancis akan mempercepat pengerahan pasukannya untuk memperkuat sayap timur NATO di Rumania setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Hal ini ia sampaikan usai pertemuan puncak darurat dengan para pemimpin Uni Eropa pada Jumat (25/2).
"Ini merupakan bagian dari dorongan yang lebih luas oleh sekutu NATO untuk memperkuat kekuatan mereka di anggota timur, dengan ribuan tentara dimobilisasi" Kata Macron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Amerika Serikat pada Kamis lalu, mengatakan pihaknya mengirim 7.000 tentara lagi ke Jerman.
Saat ini NATO sedang mencari untuk membentuk gugus pertempuran di tenggara aliansi, termasuk di Rumania.
Prancis telah menawarkan untuk memimpin penempatan baru di negara itu.
Sebagai informasi, Negara-negara NATO (North Atlantic Treaty Organization), Polandia, Estonia, Latvia, dan Lituania telah menyuarakan memberlakukan Pasal 4 NATO terkait serangan Rusia ke Ukraina.
Pasal 4 NATO berbunyi, "Para pihak akan berkonsultasi bersama kapan pun, menurut pendapat salah satu dari mereka, integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan salah satu pihak terancam."
Negara-negara NATO (North Atlantic Treaty Organization), Polandia, Estonia, Latvia, dan Lituania telah menyuarakan memberlakukan Pasal 4 NATO terkait serangan Rusia ke Ukraina.
Pasal 4 NATO berbunyi, "Para pihak akan berkonsultasi bersama kapan pun, menurut pendapat salah satu dari mereka, integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan salah satu pihak terancam."
Hingga kini tercatat sudah enam kali Pasal 4 tersebut digunakan, terakhir kali oleh Turki pada Februari 2020 setelah puluhan tentara Turki tewas lantaran serangan pasukan pemerintah Suriah di daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Suriah Utara.