Jakarta, CNN Indonesia --
Warga Ukraina terbangun pada Kamis (24/2) pagi menghadapi mimpi terburuk mereka.
Agresi Rusia yang berlangsung sejak Kamis pagi buta terus meluas dengan cepat hingga ke Ibu Kota.
Rentetan ledakan yang berasal dari rudal Rusia menerjang berbagai fasilitas militer dan tempat strategis lainnya setidaknya di tuju kota termasuk Ibu Kota Kiev.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepanikan memuncak setelah pidato Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan operasi militer ke Donbas di timur Ukraina menyebar.
Lalu lintas di kota-kota besar kacau menyusul ribuan kendaraan dan warga yang berusaha lari mencari perlindungan.
Banyak warga panik dan bingung memilih lari ke luar kota dengan ancaman gempuran Rusia atau diam di rumah.
Di tengah kepanikan dan ketidakpastian, sepasang kekasih di Kiev nekat melangsungkan pernikahan.
 Foto: (Christian Streib/CNN) Pernikahan Arieva dan Fursin hanya disaksikan pastor dan keluarga terdekat. (Christian Streib/CNN) |
Yaryna Arieva dan pasangannya, Sviatoslav Fursin, bergegas melangsungkan pernikahan di Katedral St. Michael's. Upacara sakral kedua sejoli itu berlangsung di tengah suara sirine darurat yang meraung-raung, menandakan bahaya invasi Rusia yang kian nyata.
Dari foto yang beredar di media, pengantin laki-laki tampak mengenakan kemeja putih dan celana krem, sementara mempelai perempuan mengenakan baju hitam lengan panjang, dan lengkap dengan tiara yang tampak terbuat dari rangkaian bunga.
"Itu sangat menakutkan. Ini adalah momen bahagia dalam hidup, dan Anda keluar, dan Anda mendengar (serangkaian ledakan)," kata Arieva kepada CNN, Kamis (24/2).
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
Mimpi Buruk Pesta Pernikahan
Arieva dan Fursin tak pernah membayangkan akan menggelar pernikahan di tengah situasi mencekam. Pasangan itu semula berencana melangsungkan menikah pada 6 Mei mendatang.
Arievabahkan bercerita rencana mereka merayakan hari bahagia itu di sebuah restoran menghadap Sungai Dnieper dengan konsep yang sangat lucu.
"Hanya kami dan sungai, dan lampu-lampu indah," tutur perempuan berusia 21 tahun itu menceritakan pernikahan impiannya.
Namun, mimpi pernikahan sejoli itu kandas ketika Presiden Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina. Mereka tahu itu awal dari mimpi buruk mereka dan sebagian besar warga Ukraina.
Arievadan Fursintak tahu apa yang terjadi di masa depan usai gempuran Rusia. Namun mereka bertekad tetap tinggal dan berjuang mempertahankan Ukraina.
[Gambas:Photo CNN]
Setelah menikah, pasangan itu bersiap pergi ke Pusat Pertahanan Teritorial Ukraina setempat untuk bergabung membela negaranya.
Serangkaian ledakan terjadi di banyak wilayah di Ukraina, penduduk berhamburan menuju lokasi aman, tempat perbelanjaan diserbu masyarakat dan antrean ATM mengular.
Ratusan warga Ukrainajuga telah berlindung di bungker hingga stasiun kereta bawah tanah sebagai tempat berlindung darurat menghindari gempuran rudal Rusia.
Tiga ledakan besar juga kembali terdengar di Ibu Kota Kiev pada Jumat (25/2).
Kementerian Dalam Negeri Ukraian menyebut rentetan ledakan itu terjadi karena serangan rudal jelajah dan rudal balistik Rusia.
"Serangan rudal jelajah dan balistik Rusia terjadi lagi di Kiev," ujar pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Pasukan Rusia juga dilaporkan terus bergerak mendekati Ibu KotaUkrainaper Jumat pagi.
Pergerakan militer Rusia menuju Ibu Kota Kiev disebut-sebut berlangsung guna menggulingkan pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Zelensky sendiri merasa dia dan keluarganya menjadi target tentara Rusia. Namun, ia memastikan akan tetap berada di Ukraina meski menjadi sasaran Rusia.