Turki Tak Bisa Bantu Ukraina Cegat Kapal Perang Rusia Lewati Selatnya

CNN Indonesia
Jumat, 25 Feb 2022 19:13 WIB
Turki menyatakan negaranya tak bisa membantu Ukraina menghalangi kapal perang Rusia yang melewati selatnya untuk menuju Laut Hitam.
Turki menyatakan negaranya tak bisa membantu Ukraina menghalangi kapal perang Rusia yang melewati selatnya untuk menuju Laut Hitam. (Foto: AFP/ADEM ALTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Turki menyatakan negaranya tak bisa menghentikan akses kapal perang Rusia yang melewati selatnya untuk menuju Laut Hitam.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan Turki sedang mempelajari permintaan Ukraina untuk menutup akses bagi kapal perang Rusia. Namun, berdasarkan hukum internasional, Rusia memiliki hak untuk kembali ke pangkalan mereka melalui perairan mana pun, termasuk Laut Hitam.

Menurut Cavusoglu, meskipun Turki menerima permintaan Ukraina untuk menutup selat bagi kapal perang Rusia, Ankara hanya bisa mencegah kapal-kapal itu dicgah bepergian ke arah lain, jauh dari pangkalan mereka, menuju Mediterania.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika beberapa negara yang terlibat perang meminta kapal mereka kembali ke pangkalan, ini harus diizinkan," kata Cavusoglu dalam surat kabar Hurriyet Daily, dikutip dari Reuters.

Namun, Cavusoglu menuturkan ahli hukum Turki masih mencoba menentukan apakah konflik di Ukraina dapat didefinisikan sebagai perang.

Dalam Konvensi Montreux 1936, Turki memiliki kendali atas selat Dardanelles dan Bosphorus. Dengan kewenangan itu, Turki bisa membatasi kapal saat perang atau saat merasa terancam melewati kedua selat itu.

Ukraina telah meminta Turki untuk menghalangi pergerakan kapal Rusia ke dua selat tersebut, yang mana mengarah ke Laut Hitam.

Permintaan ini disampaikan setelah Rusia meluncurkan invasi skala besar ke Ukraina, Kamis (24/2).

Pasukan Rusia juga telah mendarat di Laut Hitam dan Azov sebagai bagian dari invasi Ukraina.

Permintaan Ukraina ke Turki membuat Ankara dalam kondisi sulit, mengingat negara itu memiliki hubungan yang baik dengan Moskow dan Kiev.

Turki menyatakan serangan Rusia ke Ukraina sebagai tindakan yang tak dapat diterima dan mendukung integritas teritorial Ukraina. Meski demikian, Ankara menolak menggunakan kata 'invasi' untuk menggambarkan situasi yang terjadi.



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER