Presiden Suriah Bashar Al-Assad menyatakan dukungan terhadap keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina.
Kantor kepresidenan Suriah menyatakan dukungan itu disampaikan Assad saat melakukan panggilan telepon dengan Putin pada Jumat (25/2).
"Selama bertelepon, mereka berbicara tentang situasi di Ukraina dan operasi militer khusus oleh Federasi Rusia untuk melindungi penduduk sipil di wilayah Donbass," bunyi pernyataan kantor Assad seperti dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang Mulia Assad menekankan bahwa Suriah mendukung Federasi Rusia berdasarkan keyakinannya atas kebenaran dan posisinya," demikian pernyataan itu menambahkan.
Menurut Assad, invasi Rusia ke Ukraina merupakan sebuah "koreksi sejarah".
"Presiden Assad menekankan bahwa apa yang terjadi hari ini adalah koreksi sejarah dan pemulihan keseimbangan dalam tatanan global setelah Uni Soviet runtuh," demikian bunyi pernyataan kantor Assad.
Rusia dan Suriah memang merupakan sekutu. Rusia telah lama mendukung pemerintahan Assad dari gempuran militer Amerika Serikat yang ingin menggulingkannya.
Rusia sendiri menyatakan masih membuka pintu dialog dengan Ukraina terlepas dari invasi ke negara pecahan Uni Soviet itu sejak Kamis (24/2).
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan syarat utama pintu dialog terbuka adalah jika tentara Ukraina bersedia menyerah.
Pernyataan Lavrov itu muncul ketika agresi Rusia di Ukraina kian meluas. Pasukan Rusia dilaporkan terus bergerak masuk hingga semakin mendekati Ibu Kota Kiev.
Militer Ukraina menuturkan manuver pasukan Rusia semakin mendekati Ibu Kota Kiev, terutama dari arah utara dan timur laut pada Jumat (25/2).
Pergerakan militer Rusia yang kian mendekati Kiev ini dikhawatirkan memperbesar ancaman ibu kota jatuh ke tangan pasukan Presiden Vladimir Putin di hari kedua invasi.