Pelajar Terjebak, India Desak Rusia-Ukraina Gencatan Senjata

CNN Indonesia
Minggu, 06 Mar 2022 03:01 WIB
Pemerintah India mendesak Rusia dan Ukraina melakukan gencatan senjata setelah mahasiswa India yang terjebak di Ukraina meminta evakuasi. Ilustrasi (AFP/DIMITAR DILKOFF)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah India berbicara kepada pejabat di Rusia dan Ukraina untuk mendesak gencatan senjata setelah mahasiswa India yang terjebak di Ukraina meminta evakuasi.

"Kami sangat mendesak kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata; apakah itu akan terjadi, kapan itu akan terjadi, adalah sesuatu yang akan kita lihat saat itu terjadi," kata Arindam Bagchi, juru bicara Kementerian Luar Negeri India, dalam konferensi pers, Sabtu (5/3) dikutip dari CNN.

"Tapi saya harap itu terjadi karena itu akan menjadi sesuatu berguna dan perlu bagi kami, jika tidak, kami membahayakan mereka. ... Kami akan terus menekan ini."

Setidaknya 700 pelajar India terdampar di Sumy, sebuah kota di timur laut Ukraina, menurut kementerian.

Bagchi mengatakan perhatian utama lainnya adalah transportasi, karena Sumy berjarak sekitar 30 mil dari perbatasan Rusia dan jalur kereta api tidak beroperasi.

Menurutnya, bus atau truk akan menjadi pilihan yang masuk akal. Namun, rute keluar terbaik akan ditentukan oleh petugas di lapangan.

"Kami akan menemukan cara untuk mengeluarkan mereka. Jika ada jeda pertempuran, saya jamin kami akan bisa menarik mereka keluar," ujarnya.

Bagchi menyebut semua warga negara India telah meninggalkan Kharkiv, tetapi pihaknya akan memeriksa kembali untuk mengidentifikasi warga yang tersisa.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk India, Denis Alipov mengatakan Rusia telah menanggapi permintaan bantuan India dan mengatur "ratusan bus."

"Kami telah membuat kelompok khusus yang siap untuk membawa orang India ke wilayah Federasi Rusia dan kemudian mengangkut mereka ke India, tetapi masalahnya adalah pertempuran di daerah ini terus berlanjut dan di mana orang India berada, pasukan kami tidak," kata Alipov.

Kementerian Pertahanan Rusia sempat mengumumkan gencatan senjata di dua kota di Ukraina, Mariupol dan Volnovakha, Sabtu (5/3). Gencatan senjata diputuskan untuk memberi kesempatan penduduk dari dua kota yang terkepung untuk mengungsi.



Namun, Dewan Kota Mariupol, Ukraina meminta warga kembali ke tempat penampungan alih-alih mengevakuasi diri dari invasi Rusia. Mereka menyebut bahwa negosiasi dengan Rusia untuk melakukan gencatan senjata masih belum rampung.

(cnn/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK