Dialog Ketiga Rusia-Ukraina Minim Hasil

CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2022 02:43 WIB
Hasil dialog ketiga Rusia-Ukraina masih minim hasil. Rusia menilai negosiasi itu belum sesuai harapan. Ilustrasi. (AFP/MAXIM GUCHEK).
Jakarta, CNN Indonesia --

Delegasi Rusia dan Ukraina mengakhiri dialog ketiga di Belarus pada Senin (7/3), waktu setempat. Namun, kedua belah pihak hanya menghasilkan sedikit kemajuan dalam upaya mengakhiri konflik. Progres itu terutama pada pembukaan koridor kemanusiaan.

"Kami telah mencapai beberapa hasil positif kecil mengenai logistik koridor kemanusiaan," ujar penasihat presiden Kyiv Mikhailo Podolyak dalam unggahan akun Twitternya usai menghadiri pertemuan seperti dilansir AFP.

Dia mengatakan konsultasi "intensif" berlanjut pada isu-isu utama mengamankan gencatan senjata dalam pertempuran di Ukraina.

Sementara itu, Kepala Negosiator Rusia Vladimir Medinsky mengatakan dalam sambutan yang disiarkan televisi bahwa negosiasi yang berlangsung sekitar tiga jam itu itu belum sesuai harapan.

"Kami berharap lain kali kami dapat mengambil langkah maju yang lebih signifikan," tambahnya.

Medinsky berharap rute evakuasi warga sipil akan dibuka Selasa. Namun, ia menekankan bahwa masih terlalu dini untuk memastikannya.

"Kami berharap mulai besok, koridor-koridor ini akhirnya mulai berfungsi. Pihak Ukraina telah memberikan jaminannya," ujarnya.

Delegasi Rusia lainnya Leonid Slutsky berharap pembicaraan akan dilanjutkan dengan cepat.

"Tapi kami tidak akan menghibur diri dengan ilusi bahwa hasil akhir akan dicapai pada langkah berikutnya," ujar kepala komite urusan luar negeri parlemen Rusia ini.

Selama pembicaraan putaran kedua pekan lalu, Ukraina dan Rusia sepakat untuk membuat koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil.

Namun, Senin pagi, Ukraina menolak tawaran Moskow untuk koridor kemanusiaan dari empat kota Ukraina yang akan mengarah ke Rusia dan Belarusia.

Tentara Rusia mengatakan sedang membuka koridor kemanusiaan dari kota Kharkiv, Kyiv, Mariupol dan Sumy untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan proposal Rusia "bukan pilihan yang dapat diterima".

Warga sipil Ukraina "tidak akan pergi ke Belarus dan kemudian naik pesawat ke Rusia," katanya.

Pada dua perundingan sebelumnya keduanya gagal menyepakati gencatan senjata dan menghentikan pertumpahan darah. Perundingan hari ini pun berlangsung ketika Rusia masih menggempur kota-kota besar di negara eks Uni Soviet itu di pekan kedua invasi.

(afp/sfr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK