Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam pengeboman yang diduga dilakukan pasukan Rusia terhadap rumah sakit bersalin dan anak di Kota Mariupol, Ukraina, pada Rabu (9/3).
Menurut PBB, fasilitas perawatan kesehatan rumah sakit dan petugas kesehatan tidak boleh menjadi target penyerangan.
"WHO telah menyerukan penghentian segera serangan terhadap layanan kesehatan, rumah sakit, petugas kesehatan, ambulans - tidak satu pun dari ini yang pernah menjadi target," ujar Juru Bicara PBB Stephane Dujarric seperti dilansir CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dujarric mengatakan krisis kemanusiaan di Ukraina "terus memburuk dengan cepat". PBB dan Kementerian Luar Negeri serta Pertahanan Rusia menggelar pertemuan pada hari yang sama di Moskow, Rusia.
Pada pertemuan tingkat tinggi itu, para mitra sepakat untuk memperkuat kerja sama mereka untuk terus memfasilitasi "bantuan kemanusiaan yang tepat waktu."
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan udara di rumah sakit di Mariupol.
"Serangan langsung pasukan Rusia di rumah sakit bersalin. Orang-orang, anak-anak berada di bawah reruntuhan. Kekejaman! Berapa lama lagi dunia akan menjadi kaki tangan yang mengabaikan teror?" Zelensky mengatakan di akun Telegramnya.
Zelensky kembali mengarahkan kemarahannya pada NATO karena menolak untuk menyatakan zona larangan terbang di atas Ukraina, dengan mengatakan "Tutup langit sekarang! Hentikan pembunuhan! Anda memiliki kekuatan tetapi Anda tampaknya kehilangan kemanusiaan."
Senada, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengecam pengeboman tersebut dengan mengatakan, "Ada beberapa hal yang lebih bejat daripada menargetkan mereka yang rentan dan tidak berdaya."
UkrainadanRusia sepakat melakukan gencatan senjata pada Rabu (9/3) pukul 09.00 pagi sampai 21.00 waktu setempat, sekaligus membuka enam koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil.
Keenam koridor tersebut yaitu Energodar - Zaporizhia, Sumy - Poltava, Mariupol - Zaporizhia, Volnovakha - Pokrovsk, Raisins - Lozova, dan Kyiv (Stoyanka - Belhorodka).
(cnn/sfr)