Kadyrov sejatinya merupakan mantan pemberontak dan petarung Chechnya. Ia lahir pada Oktober 1976 dan menjabat sebagai Presiden Chechnya sejak April 2007. Namanya 'tenar' usai ia menempatkan pasukan ke Ukraina demi membantu Putin.
Kadyrov sebelumnya menjabat sebagai kepala keamanan untuk ayahnya, Akhmad Kadyrov, seorang presiden pro-Rusia yang dipilih pada 2003. Namun, Akhmad kemudian terbunuh dalam serangan bom pada 2004. Kadyrov didaulat menjabat sebagai penguasa.
Kadyrov juga bisa disebut sebagai salah satu pemberontak Chechen yang berkhianat. Sebelumnya, pria itu sempat ikut berperang melawan Rusia, tetapi kemudian menyeberang ke pihak lawan dan malah menjadi 'sahabat' Putin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip BBC, di awal 1990-an Kadyrov dan ayahnya bergabung dalam pemberontak yang melawan Rusia pada perang kemerdekaan Chechnya yang pertama. Namun, mereka beralih kubu saat perang Chechen kedua pada 1999.
Kadyrov juga dirumorkan kerap melakukan kekerasan. Pada 2009, mantan penjaga Kadyrov, Umar Israilov, yang sempat mengaku bahwa ia pernah disiksa oleh pria itu, ditembak mati di Wina. Pada tahun yang sama, rival politik Kadyrov, Sulim Yamadayev, ditembak mati di Dubai, dikutip dari The Guardian.
Sementara itu, kepala kelompok pembela hak asasi manusia Rusia Memorial, Oleg Orlov, menuduh Kadyrov menjalankan rezim totaliter. Sementara itu, juru bicara Kadyrov, Alvi Karimov, membantah tuduhan itu.
(khr/bac)