Separatis Pro-Rusia Tuduh Ukraina Gempur Donestk, 16 Warga Tewas

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 19:48 WIB
Separatis pro-Rusia menuding Ukraina telah meluncurkan serangan udara ke wilayah Donetsk hingga menewaskan belasan orang.
Separatis pro-Rusia menuding Ukraina telah meluncurkan serangan udara ke wilayah Donetsk hingga menewaskan belasan orang. (Foto: AFP/ARIS MESSINIS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok separatis pro-Rusia di Donetsk mengklaim serangan rudal Ukraina menewaskan 16 orang tewas pada Senin (14/3). Klaim ini muncul kala Rusia dan Ukraina berupaya melakukan dialog penyelesaian konflik hari ini.

Pejabat kelompok separatis menyatakan pecahan dari rudal Tochka Ukraina mendarat di pusat kota Donetsk dan menyebabkan "16 orang tewas dan sembilan orang terluka."

"16 orang tewas telah tercatat," kata Kementerian Kesehatan Donestk seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Donetsk merupakan wilayah di timur Ukraina yang selama ini dikuasai oleh separatis pro-Rusia. Warga Donetsk yang lebih dekat dengan kultur Rusia bahkan menjadi salah satu alasan Moskow melancarkan invasi ke Ukraina.

Donetsk bahkan telah memproklamirkan diri sebagai negara sendiri dan hal itu didukung Rusia.

Selain Donetsk, Luhansk juga merupakan wilayah kekuasaan kelompok separatis pro-Rusia. Keduanya mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari Presiden Vladimir Putin tak lama sebelum invasi berlangsung.

Saluran Telegram kelompok separatis Donestk mengunggah foto dan video yang menunjukkan pusat kota itu porak-poranda akibat serangan udara. Mobil dan kendaraan lainnya terlihat hangus terbakar. Sejumlah mayat berserakan di jalanan.

AFP tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban tewas ini.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia, kepala yang disebut Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan roket Ukraina itu berhasil ditembak jatuh. Namun, insiden itu tetap menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.

"Orang-orang mengantre di dekat ATM dan berdiri di halte bus," katanya kepada jaringan Rossiya 24.

"Ada anak-anak di antara yang tewas," tambah Pushilin, mengatakan kepada jaringan itu jumlah korban akan lebih tinggi jika roket tidak jatuh.

Laporan serangan itu muncul saat negosiator Ukraina dan Rusia dijadwalkan bertemu untuk pembicaraan putaran keempat guna menyudahi peperangan.

"Negosiasi. Ronde keempat. Untuk perdamaian, gencatan senjata, penarikan pasukan secepatnya dan jaminan keamanan. Diskusi sulit," ujar negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak, dalam unggahan Twitter yang dirilis pada Senin (14/3).

"Meski Rusia menyadari omong kosong atas aksi agresifnya, mereka masih memiliki khayalan bahwa 19 hari kekerasan terhadap kota-kota damai Ukraina merupakan strategi yang tepat," lanjutnya.

Selain itu, Podolyak menegaskan negaranya tak akan menyerah soal posisi negaranya, pun mengikuti kemauan Rusia.

"Ukraina tidak akan mengganti posisi kami atau mendengarkan ultimatum Rusia," kata Podolyak.

(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER