Di pihak AS, Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan pembatasan itu tak akan berdampak banyak.
"Tak akan mengejutkan siapa pun bahwa tidak ada dari kami yang merencanakan perjalanan wisata ke Rusia, tak ada dari kami yang punya rekening bank yang tak bisa kami akses. Jadi, kami akan terus bergerak," ujar Psaki dalam konferensi pers.
Ia yakin, para pejabat AS akan tetap punya kemampuan guna melanjutkan percakapan langsung dan tak langsung dengan Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini disebut hanya simbolis karena tak mungkin pemerintahan Biden melakukan perjalanan ke Rusia dalam waktu dekat di tengah serangan Moskow yang terus berlangsung di Ukraina.
Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai mereka memutuskan invasi tiga pekan lalu.
Pertempuran dan ledakan pun terus terjadi. Korban jiwa terus bertambah. Menurut PBB korban tewas sejak invasi mencapai 636 orang dan 1.125 terluka, sementara menurut pemerintah Ukraina korban meninggal sebanyak 2.000 jiwa.
Sementara itu, Trump sempat bikin gaduh dengan pernyataannya yang memuji langkah Presiden Vladimir Purin dan menyerang Presiden AS Joe Biden tentang invasi Rusia ke Ukraina.
Trump mengatakan sikap Putin mendukung kemerdekaan Luhansk dan Donetsk dari Ukraina merupakan pilihan cerdas.
"Saya kemarin menonton siaran (Putin) di televisi. Saya bilang 'ini genius'," ujar Trump saat ditanya presenter radio soal pengakuan kemerdekaan dari Putin dikutip AFP, Rabu (23/2).
Ia lalu berkata, "Putin mendeklarasikan sebagian besar wilayah Ukraina. Putin menyatakan kemerdekaan mereka. Oh, itu luar biasa."
(isa/bac)