Sementara itu, di atas kertas Rusia masih unggul di sektor udara dalam melawan Ukraina. Zelensky masih terus membujuk AS agar bersedia mengirim jet. Di samping itu, ia merasa negara eks uni Soviet lain memperhatikan bahaya invasi tersebut.
"Ada negara-negara kecil. Ada negara tetangga Ukraina yang merupakan bekas Republik Uni Soviet. Mereka memperhatikan dengan sangat penuh perhatian terhadap respons terhadap invasi berbahaya seperti itu," kata dia lagi.
Saat ditanya apakah dirinya yakin Amerika Serikat akan terlibat melawan Rusia, Zelensky malah mengatakan ia yakin Moskow sudah melewati garis batas yang sudah disepakati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika mereka dengan sengaja meluncurkan misil-misil itu ke taman kanak-kanak, sekolah, universitas, sekarang, itu (Rusia) melewati garis," tuturnya.
Ia lalu menegaskan, "Apa lagi yang harus kita tunggu? Membiarkan orang Rusia membunuh 200, 300, atau 400 anak?"
Terpisah, sebagai upaya menggalang dukungan komunitas internasional, Zelensky menyampaikan pidato di depan Kongres Amerika Serikat.
"Saya punya mimpi, saya bisa mengatakan, saya punya kebutuhan, kebutuhan untuk melindungi langit kita. Saya membutuhkan bantuan Anda, yang artinya sama persi, hal yang anda rasakan saat mendengar kata-kata saya punya mimpi," papar Zelenski pada Rabu (16/3) kemarin.
Zelensky sebelumnya juga menyinggung pihak-pihak yang dianggap munafik menyikapi agresi Rusia ke Ukraina.
Sebagaimana dilansir RT, Zelensky kemudian berkata, "Hentikan pengeboman. Berapa banyak rudal yang harus jatuh ke kota-kota kami?"
(isa/bac)