4 Cara China Diam-diam Jaga Jarak dari Rusia Bikin Putin Terpojok

CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2022 08:40 WIB
China diam-diam mulai menjaga jarak dari Rusia di tengah invasi Vladimir Putin ke Ukraina.
Presiden China Xi Jinping (kiri) saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. (Maxim SHIPENKOV / POOL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebelum invasi, hubungan Rusia dan China amat mesra. Kedua negara ini bahkan menyatakan hubungan mereka tak ada batasnya. Namun, kini saat hampir seluruh dunia menjatuhkan sanksi ke Moskow karena agresi militer ke Ukraina, Beijing juga diam-diam mulai jaga jarak.

Langkah yang dilakukan Presiden china Xi Jinping itu diyakini bikin Presiden Rusia Vladimir Putin semakin terpojok.

Ada bukti yang berkembang bahwa kesediaan dan kemampuan China membantu Rusia mungkin terbatas. Beijing memang menolak mengutuk serangan Moskow. Mereka juga disebut menghindari menjatuhkan sanksi sebab dinilai kurang efektif menyelesaikan krisis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyaris senada, Duta Besar China untuk Ukraina, Fan Xianrong, juga menunjukkan tanda-tanda mereka mulai menjauh dari Rusia."China bukan pihak dalam krisis (Ukraina), dan tak ingin sanksi itu mempengaruhi China," kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, selama panggilan telepon dengan mitranya dari Spanyol pada Selasa (15/3) lalu, seperti dikutip dari CNN.

"China tak akan pernah menyerang Ukraina. Kami akan membantu, terutama secara ekonomi," kata Fan.

Sebelumnya, para pejabat Amerika Serikat mengaku punya informasi bahwa China telah menyatakan berulang kali untuk memberi Rusia bantuan militer dan finansial. Namun, Beijing membantah tudingan ini dan menyebutnya sebagai disinformasi.

China dan Rusia punya kepentingan strategis dalam menentang Barat. Beijing juga merupakan mitra dagang nomor satu Moskow.

Namun di sisi lain, menurut para pengamat, China tengah berusaha mencapai keseimbangan yang rapuh antara mendukung Rusia secara retoris tapi juga tanpa memusuhi lebih jauh AS.

CNN mencoba mengulas empat indikasi bahwa China mulai jaga jarak dari Ukraina. Berikut beberapa langkah yang diambil Beijing yang secara diam-diam disebut menjauhkan diri dari Rusia

1. Membiarkan Rubel Jatuh

Mata uang China, yuan, tak sepenuhnya diperjualbelikan secara bebas. Mata uang ini justru dibatasi pejabat di Bank Rakyat China (PBOC).

Pekan lalu, mereka menggandakan nilai perdagangan atau trading rubel, sehingga memungkinkan mata uang Rusia jatuh lebih cepat.

Rubel telah kehilangan lebih dari 20 persen nilainya terhadap dolar dan euro sejak mulai menginvasi Ukraina. Dengan membiarkan mata uang Rusia jatuh terhadap yuan, Beijing tak membantu Moskow.

Rusia juga harus merogoh kocek rubel lebih dalam untuk biaya impor China seperti smartphone dan mobil.

2. Menahan Bantuan Cadangan

Bantuan paling signifikan yang ditawarkan China ke Rusia yakni melalui bantuan cadangan senilai US$90 miliar atau Rp1.288 triliun, demikian menurut kepala ekonom untuk Asia Pasifik di Natixis, Alicia Garcia-Herrero.

Sanksi-sanki yang dijatuhkan telah membekukan sekitar US$315 miliar atau sekitar Rp4.510 triliun dana cadangan Rusia atau kira-kira setengah dari total yang mereka miliki. Sebab, Barat telah melarang berurusan dengan bank sentral Rusia.

Menteri keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengatakan ingin menggunakan cadangan yuan setelah tak bisa mengakses dolar AS dan euro.

PBOC sejauh ini belum memberikan komentar tentang posisinya terkait cadangan ini.

Jika China mengizinkan Moskow mengubah cadangan yuannya menjadi dolar AS atau euro, jelas akan membantu kebuntuan Rusia saat ini.

"(Namun) risiko reputasi yang berpotensi melanggar sanksi Barat akan menjadi langkah besar yang harus diambil PBOC, sehingga membuatnya sangat tidak mungkin," kata Garcia-Herrero.

"Keuntungan jangka panjang dari bergerak lebih dekat ke Rusia mungkin tidak sesuai dengan dampak investor Barat yang tiba-tiba kehilangan minat di China," tambahnya.

China mulai jaga jarak dari Rusia, baca di halaman berikutnya...



Menahan Suku Cadang dan Investasi Infrastuktur

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER