Resimen Azov, Milisi Ukraina di Mariupol yang Dituduh Rusia Neo-Nazi
Batalion Azov atau yang dikenal dengan Resimen Azov merupakan paramiliter atau pasukan milisi relawan Ukraina yang didirikan pada Mei 2014. Para anggotanya yang sebagian besar bermarkas di Kota Mariupol merupakan kelompok militer yang terlatih dengan baik dan terdiri dari nasionalis dan radikal sayap kanan.
Rusia pun menuduh Resimen Azov merupakan kelompok ekstremis Neo-Nazi yang mengganggu stabilitas keamanan di negara mereka.
Mulanya, Azov merupakan milisi sukarelawan yang dibentuk di kota Berdyansk untuk mendukung tentara Ukraina dalam memerangi separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Beberapa pejuangnya berasal dari kelompok sayap kanan Pravyi (Sektor Kanan), yang anggota intinya merupakan warga Ukraina timur dan berbicara bahasa Rusia.
Kelompok itu juga sempat menganjurkan persatuan bangsa Slavia Timur yang terdiri dari Rusia, Belarusia, dan Ukraina. Kala itu, para pejuang Azov terdiri dari pendukung sepak bola dan yang lainnya dari kalangan nasionalis.
Lihat Juga : |
Analis dari Pusat Studi Eropa Timur Stockholm, Andreas Umland mengatakan asosiasi semacam Azov digambarkan sebagai "persahabatan bebas" atau kelompok neo-Nazi yang terorganisasi di Jerman. Umland menyebut Azov sejak awal telah menarik perhatian karena simbol Wolfsangel Nazi yang digunakan sebagai lambangnya.
"Wolfsangel memiliki konotasi sayap kanan, itu adalah simbol pagan yang juga digunakan SS," kata Umland, dikutip dari DW, Sabtu (19/3).
"Tapi itu tidak dianggap sebagai simbol fasis oleh penduduk di Ukraina."
Diketahui, penggunaan simbol itu dimaksudkan agar era Nazi dapat dipahami sebagai versi huruf N dan I yang berarti "Ide Nasional".