Daftar Kerugian Rusia Jelang Sebulan Menginvasi Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama 27 hari. Namun, Rusia mengakui belum juga mencapai tujuannya di Ukraina menjelang sebulan gempurannya ke negara eks Uni Soviet itu.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan sang presiden mengakui belum mencapai tujuan utama menginvasi Ukraina.
Lihat Juga : |
"Ya, pertama-tama, belum. Dia belum mencapainya," kata Peskov saat ditanyai apa yang Presiden Putin anggap telah dicapai sejauh ini di Ukraina dalam wawancara khusus dengan CNN.
Meski begitu, Peskov enggan mengakui bahwa pasukan Rusia kelimpungan menghadapi perlawanan sengit tentara Ukraina dan mulai kehilangan arah sebagaimana analisis para pengamat perang di lapangan.
Peskov juga menegaskan "operasi militer" Rusia di Ukraina berjalan ketat "sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya."
Meski begitu, pengamat perang menilai Rusia di saat bersamaan juga mengalami "kehilangan" yang cukup besar.
Berikut daftar kerugian yang dialami Rusia berdasarkan rangkuman CNNIndonesia.com selama invasi berlangsung:
Ribuan Tentara hingga Jenderal Gugur
Sejauh ini, Ukraina mengklaim berhasil menewaskan lima jenderal Rusia.
Beberapa pengamat militer menuturkan peristiwa jenderal yang terbunuh selama perang adalah sesuatu yang jarang terjadi. Ini bisa mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang salah dalam pasukan Rusia sehingga bisa mengakibatkan beberapa jenderalnya yang turun tangan gugur di medan perang.
Sementara itu, pada 2 Maret lalu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan 498 personel mereka tewas. Namun, sejauh ini belum ada perkembangan terbaru terkait kerugian sumber daya manusia dari pasukan Rusia di Ukraina.
Namun, awal pekan ini, salah satu media Rusia yang pro-pemerintah, tabloid Komsomolskaya, merilis data terbaru jumlah kematian tentara Moskow di Ukraina, yang mencapai 9.861 personel.
"Berdasarkan Kementerian Pertahanan Rusia, selama operasi khusus di Ukraina, Angkatan Bersenjata Rusia kehilangan 9.861 personel dan 16.153 mengalami luka-luka," demikian laporan tabloid itu dikutip CNN, Rabu (23/3).
Tak lama setelah rilis, mereka menghapus laporan tersebut dan mengklaim mengalami peretasan dan pemalsuan data.
"Akses ke administrator telah diretas dan selipan (data palsu) dibuat menjadi publikasi," klaim mereka.
Laporan kematian personel Rusia dari Komsomolskaya tak berbeda dengan perkiraan Amerika Serikat yang menyebut hingga 10 ribu tentara Moskow sudah tewas di Ukraina.
Adapun Ukraina memiliki data tersendiri yang angkanya jauh lebih tinggi. Menurut mereka tentara Rusia yang tewas sudah mencapai 15.300.