Tak hanya Rusia, dalam invasi ini Ukraina juga mengalami kerugian. Negara ini banyak kehilangan warga sipil dan tentu personel militer.
Berikut daftar kerugian yang dialami Ukraina dihimpun dari berbagai sumber.
Menurut data pada 13 Maret lalu, setidaknya 1.300 tentara Ukraina tewas selama konflik berlangsung. Sementara itu, menurut Rusia 2.870 personel meninggal dan 3.700 terluka per 2 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Invasi juga membuat banyak korban berjatuhan dari pihak sipil. Menurut Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB) tercatat 953 warga sipil tewas, termasuk 78 anak-anak, ada 1.557 orang yang dilaporkan terluka.
Sementara itu, menurut data layanan darurat Ukraina, korban tewas mencapai 2.000 orang.
Pasukan Ukraina harus bertempur habis-habisan dengan pasukan Rusia di beberapa wilayah, terutama di kota yang sudah dikendalikan Rusia.
Seperti Mariupol, Kherson, Melitopol, Donetsk, Luhansk dan Crimea.
Selain itu, mereka harus siaga karena pasukan Rusia mencoba memasuki Kyiv dari berbagai sisi.
Di hari pertama invasi pasukan Rusia berhasil menguasai fasilitas nuklir chernobyl di Ukraina utara.
Penguasaan ini memicu kekhawatiran mengingat reaktor nuklir Chernobyl pernah meledak pada 1986.
Ukraina pun kehilangan kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir terbesarnya.
Pada awal Maret lalu, pasukan Rusia berhasil menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, yang merupakan PLTN terbesar di Ukraina.
Hal ini terjadi usai PLTN tersebut terbakar imbas serangan Rusia.
PLTN Zaporizhzhia sangat penting bagi Ukraina. PLTN ini menaungi enam dari total 15 reaktor nuklir untuk pembangkit listrik di negara itu.
Secara keseluruhan, PLTN ini memasok 40 persen tenaga nuklir di Ukraina
Ketika PLTN terbesar di Eropa ini terbakar, muncul kekhawatiran bencana, terutama jika reaktor nuklir meledak dan memicu peningkatan radiasi besar-besaran.
Militer Rusia mengklaim menghancurkan dan menduduki 3.593 fasilitas militer Ukraina selama invasi berlangsung.
Pasukan Rusia juga berhasil melumpuhkan 61 helikopter, 121 drone, 1.159 tank dan kendaraan lapis baja, 118 peluncur roket, 436 artileri dan mortal, dan 973 kendaraan khusus militer demikian dikutip TASS.