Intelijen Amerika Serikat menyebut taipan Rusia, Roman Abramovich, dan dua negosiator Ukraina bukan mengalami keracunan di Turki pada awal Maret.
Pihak intelijen menginformasikan kepada pejabat AS sumber dari Reuters bahwa Abramovich dan negosiator Ukraina ditengarai mengalami sakit ringan karena faktor lingkungan.
Abramovich sebelumnya diduga mengalami keracunan di Turki saat negosiasi antara Rusia dan Ukraina. Ia dimintai bantuan untuk membantu proses negosiasi antara kedua pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik klub Liga Inggris Chelsea itu hanya mengalami luka kulit agak terkelupas dan iritasi mata. Kondisi itu mengundang kecurigaan dari sejumlah pihak bahwa ia mengalami keracunan.
Pihak Ukraina sendiri mencoba meredam kabar miring tersebut. Salah satu negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan terlalu banyak spekulasi yang mengarah pada teori konspirasi.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL AS Jumpa 4 Negara Arab di Israel Hingga Jerman Larang Simbol Z |
Salah satu anggota negosiator, Rustem Umerov, mengatakan jangan terlalu mempercayai berita yang tidak bisa terverifikasi secara utuh.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, membantah rumor bahwa Abramovich keracunan. Kuleba mengatakan saat ini publik terlalu haus dengan informasi yang sensasional.
Meski demikian, Kuleba menambahkan pernyataan yang dianggap ambigu dengan bantahan soal kabar tersebut.
"Saya menyarankan siapapun yang akan bernegosiasi dengan Rusia untuk tidak makan atau minum apapun, dan sebaiknya hindari menyentuh permukaan," tutur Kuleba kepada televisi Ukraina, seperti dikutip dari Reuters.