Apa Peran Abramovich dalam Perundingan Rusia-Ukraina?

CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2022 10:34 WIB
Sejumlah pihak mempertanyakan apa peran pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, dalam perundingan Rusia-Ukraina.
Sejumlah pihak mempertanyakan apa peran pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich (kedua dari kanan), dalam perundingan Rusia-Ukraina. (AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu oligarki Rusia sekaligus pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, ikut hadir dalam perundingan Rusia-Ukraina yang berlangsung di Turki, Selasa (29/3).

Dalam video yang dirilis kantor kepresidenan Turki, delegasi Rusia-Ukraina duduk berhadapan di sebuah meja panjang perundingan.

Sementara itu, Abramovich terlihat duduk di baris depan terpisah dari meja perundingan dan mengenakan setelan jas biru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah pihak mempertanyakan peran Abramovich dalam perundingan Rusia-Ukraina tersebut. Sebab, ia bukan lah pejabat pemerintahan Rusia mau pun Ukraina.

Duta Besar Ukraina untuk Inggris, Vadym Prystaiko, misalnya. Ia mengaku tak paham kenapa Abramovich hadir dalam perundingan di Turki.

"Saya tak habis pikir apa yang diklaim atau dilakukan Pak Abramovich. Dia bukan bagian tim negosiasi," kata Prystaiko kepada BBC seperti dikutip Reuters.

Pria kelahiran Saratov, Rusia, pada 1966 itu memang pernah menjabat sebagai Gubernur Chukotka, sebuah wilayah otonomi di timur Rusia pada 2000-2008. Ia juga pernah menjadi anggota State Duma atau majelis rendah Federal Rusia awal 2000-an.

Namun, setelah banting stir menjadi pengusaha, Abramovich memang dikenal tetap dekat dengan lingkaran pemerintahan, termasuk dengan para pemimpin Rusia seperti Presiden Boris Yeltsin hingga Presiden Vladimir Putin.

Abramovich bahkan disebut-sebut yang pertama merekomendasikan Putin kepada Yeltsin untuk menjadi penerusnya memimpin negeri beruang merah.

Akibat kedekatannya dengan penguasa Rusia, Abramovich juga menjadi salah satu oligarki Rusia yang turut terseret sanksi Barat atas ulah Putin menginvasi Ukraina.

Meski begitu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan Abramovich bukan bagian dari delegasi Rusia dalam perundingan dengan Ukraina. Peskov memaparkan Abramovich hadir sebagai perantara dan mengklaim telah mendapatkan persetujuan dari delegasi Ukrana.

Abramovich memang sudah aktif berupaya mendorong negosiasi damai antara kedua negara sejak awal perang berlangsung. Ia juga telah melakukan perjalanan ke Ukraina, Rusia, Turki dan Israel pada Maret ini guna mengupayakan pertemuan delegasi kemarin.

Peskov mengatakan kehadiran Abramovich dalam perundingan di Turki adalah untuk "memungkinkan kontak tertentu" antar kedua delegasi. Menurutnya, pria 55 tahun itu berperan dalam pembicaraan awal Rusia-Ukraina, tetapi prosesnya tetap dilakukan oleh tim negosiasi.

Juru bicara Abramovich tak segera memberi respons saat dimintai komentar mengenai hal tersebut.

Di tengah sorotan terkait perannya dalam perundingan Rusia-Ukraina, Abramovich sempat dilaporkan mengalami gejala keracunan saat berkunjung ke Kyiv untuk mengupayakan negosiasi sekitar 3 Maret lalu.

The Wall Street Journal melaporkan Abramovich, anggota parlemen Ukraina Rustem Umerov, dan beberapa pejabat lainnya dalam pertemuan itu mengalami gejala keracunan seperti mata merah hingga kulit mengelupas.

Namun, Kremlin membantah laporan Abramovich keracunan dan mengatakan berita itu tak benar dan bagian perang informasi.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER