Biang Kerok Kasus Harian Covid di Korsel 'Meledak' Tembus 424 Ribu

CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2022 11:26 WIB
Korea Selatan melaporkan kasus harian Covid-19 dengan 424 ribu lebih kasus pada Rabu (30/3).
Kasus harian Covid-19 melonjak hingga 424 ribu per Rabu (29/3). (AP/Ahn Young-joon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Selatan melaporkan kasus harian Covid-19 dengan 424 ribu lebih kasus pada Rabu (30/3). Melonjaknya kasus penyebaran virus corona di negara itu disebabkan oleh sub varian Omicron BA.2.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) melaporkan kasus harian bertambah 424.641, termasuk 32 kasus impor, dan 432 kematian, demikian dikutip Yonhap.

Angka itu bukanlah yang tertinggi di Korsel. Pada 17 Maret lalu negara ini melaporkan kasus harian hingga lebih dari setengah juta yakni 621.197 kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama lima hari belakangan, sebetulnya tren kasus harian di Korsel sempat menurun namun kali ini kembali melonjak. Pemerintah juga menyatakan puncak kasus Covid di Korsel terjadi pada pekan lalu.

Melihat kenaikan kasus itu, otoritas kesehatan Korsel mewanti-wanti kemungkinan peningkatan karena subvarian Omicron lebih menular.

Sub varian itu telah menjadi kasus dominan di Korea Selatan dan terus menyebar dengan cepat.

Varian ini menyumbang 56,3 persen dari total kasus Covid di negara itu pada pekan lalu.

Demi mengurangi laju penularan virus, pemerintah Korsel mempercepat program vaksinasi. Mulai Selasa (29/3) mereka akan memulai menyuntikkan vaksin booster ke anak-anak yang berusia 5 hingga 11 tahun.

Sejauh ini total penduduk Korsel yang sudah menerima vaksin booster sebanyak 63,7 persen atau 32,6 juta jiwa.

Selain vaksinasi, pemerintah juga mulai pikir-pikir apakah perlu menerapkan kembali jarak sosial. Negara ini mencabut regulasi tersebut menyusul rencana hidup berdampingan dengan Covid.

Pemerintah juga membatasi perkumpulan maksimal delapan orang dan pukul 23.00 malam waktu setempat.

Hingga kini total kasus Covid-19 di Korsel mencapai 12,4 juta dan 15.423 kematian.



(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER