Alisa mengaku pada lockdown kali ini jalur pembelian makanan dan minumannya terjamin. Ia juga mengatakan ada beberapa daerah yang masih mengizinkan kegiatan pesan-antar.
"Saya sendiri tidak merasakan ada kesulitan membeli kebutuhan pokok, baik online maupun offline, selama pandemi kali ini," ujarnya.
"Di sini kan banyak platform untuk belanja online. Jadi delivery order, kalau tempatnya, building managementnya gak terlalu strict, case nya gak terlalu berat, mungkin misalnya 5 km di area tersebut gak ada case positif, itu biasanya bisa delivery order."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada pula daerah yang sulit memesan sayuran dan makanan harian. Ada juga daerah dengan peraturan ketat yang tak memperbolehkan warga membeli makanan dengan metode pesan-antar.
Tak hanya itu, pemerintah Shanghai juga terus melakukan tes massal. Ada pembagian alat tes Covid-19 yang bisa dilakukan secara pribadi. Hasil tes ini kemudian dilaporkan ke pihak manajemen gedung.
"[Saya] banyak melakukan tes Covid yang disediakan sama manajemen gedung dan mungkin juga diperintahkan sama pemerintah Shanghai di daerah per distrik. Jadi semuanya gratis dan semua orang dari setiap building atau setiap apartemen itu mengantre di satu tempat, kemudian di tes melalui cairan kerongkongan," kata Alisa.
"Nah itu tesnya ini kita pakai platform di handphone, scan QR code terus daftar, biasanya kayak gitu. Ini kira-kira udah dijalanin enam kali selama dua pekan ini. Banyak yang lebih dari enam kali," ujarnya lagi.
Walaupun begitu, Alisa menyayangkan bahwa ia harus kembali menunggu untuk bisa bebas pergi ke luar kota, pun ke luar negeri.
"Padahal harapan saya Tiongkok bisa mulai free karantina di akhir tahun ini, baik untuk bisnis maupun liburan. Kalau seperti ini kan mungkin jadi diundur lagi," ungkap Alisa.
Mengutip Our World in Data, China mencatat 1.293 kasus infeksi virus corona pada Senin (28/3). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada Januari lalu kala kasus Covid-19 di China kurang dari seribu.
Kenaikan kasus Covid-19 terjadi kala China masih bertahan menerapkan strategi nol-Covid mereka. China kerap menerapkan lockdown dan tes massal demi menangkal penyebaran virus corona.
(pwn/bac)