Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, menganggap hubungan negaranya dengan Indonesia tak hanya sekedar hubungan diplomatik, tapi lebih seperti saudara.
Pernyataan itu James sampaikan saat bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, di Istana Bogor, Kamis (31/3).
Lihat Juga : |
"Beberapa hubungan, sebagaimana yang sudah kita sebutkan, tak bisa dipilih karena sudah dirancang Tuhan," kata James saat konferensi pers virtual bersama Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian melanjutkan, "Bagi kami hubungan Papua Nugini dan Indonesia tak bisa kami tolak. Karena kita di sini, bukan hanya rekan tapi lebih penting: saudara laki-laki dan perempuan."
Menurut James, kedekatan kedua negara ini sudah berlangsung sejak lama. Indonesia dan Papua Nugini memang mulai menjalin relasi diplomatik pada 1967.
James juga tak luput menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan dan hangatnya suasana selama berkunjung ke Indonesia.
"Terima kasih untuk konferensi ini, suasana yang hangat, terima kasih saya sampaikan kepada Anda (Jokowi), pemerintahan Anda, para menteri Anda yang telah menerima saya dan delegasi di negara tercinta ini," lanjut dia.
Sementara itu, dalam konferensi tersebut Jokowi menyampaikan beberapa hal terkait hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Papua Nugini. Mulai dari kerja sama di bidang ekonomi antar kedua negara hingga pembukaan rute perbatasan pasca-pandemi Covid-19 demi pemulihan finansial negara.
Jokowi juga menekankan Indonesia siap memberi sejumlah dukungan hingga bantuan kesehatan Papua Nugini untuk memperkuat ketahanan nasional di bidang kesehatan. Salah satu caranya yakni melalui kemitraan antara otoritas obat dan makanan kedua negara.
Jokowi juga mengundang delegasi negara Asosiasi Pasifik Selatan dalam pertemuan puncak G20.
"Perusahaan farmasi Indonesia juga menunjukkan itikad untuk masuk memasarkan produknya di pasar Papua Nugini," jelas Jokowi.
Dalam konferensi tersebut Jokowi juga mengaku mengapresiasi prinsip Papua Nugini yang selama ini menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.
"Prinsip ini penting untuk dihormati dan dilakukan semua negara," kata Jokowi.
Pada November lalu, Papua Nugini disebut menjadi tempat pengungsi sejumlah warga Papua terutama anggota separatis dan kelompok bersenjata imbas konflik yang terus bergejolak.