Senator Amerika Serikat, Mitt Romney, mengatakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mungkin akan mempertimbangkan status AS dalam aliansi tersebut jika Donald Trump jadi Presiden AS lagi.
"(Aliansi kami) akan berpikir kembali mengenai apakah mereka bisa mengandalkan AS untuk memimpin NATO dan membela negara lain," kata Romney saat diwawancara Kasie Hunt dalam CNN, dikutip dari Twitter Hunt, Selasa (29/3).
"Jika Presiden Trump kembali menjadi Presiden, negara-negara dunia bakal mengatakan mereka mungkin harus benar-benar berpikir tentang keamanan nasional mereka dan sejauh mana mereka mau bekerja sama dengan kita dibandingkan dengan orang lain," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, saat ditanya apakah Trump telah merusak NATO secara permanen dalam masa kepemimpinannya, Romney menilai para sekutu NATO cukup meragukan AS.
"Saya pikir yang terjadi kepada NATO adalah mereka mengatakan 'Bisakah kami mengandalkan AS?'," respons Romney, sebagaimana dilansir Yahoo News.
Sebelumnya, Trump sempat menginginkan AS untuk keluar dari NATO. Menurut Trump, pembagian kewajiban kontribusi keuangan dalam aliansi itu tak cukup adil.
Trump dikatakan pernah mengeluhkan pemerintah Eropa karena tak mengeluarkan cukup banyak uang demi anggaran NATO, mengingat AS menjadi penopang dana aliansi tersebut.
Selain itu, Trump mengklaim dirinya merupakan teman baik dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Mereka seperti takut kepadanya (Putin). Kamu tahu, dia adalah teman saya. Saya memiliki hubungan yang akrab dengannya," kata Trump saat berbicara dengan pemain golf AS, John Daly, sebagaimana dikutip RT.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Ekonomi Korut Ambruk hingga Inggris Nilai Rusia Persulit RI di G20 |
Rekaman percakapan antara Trump dan Daly sempat tersebar di media beberapa waktu lalu.
Trump juga berbangga karena Putin tak bisa meluncurkan invasi di Ukraina kala ia memimpin AS.
"Dia tak pernah melakukan itu kala saya memerintah, John," ucap Trump.