Belarus juga salah satu sekutu dekat Rusia. Kedua negara ini kerap melakukan latihan militer bersama di Laut Hitam sebelum dan saat invasi.
Sebelum invasi, Rusia menempatkan pasukan mereka di Belarus untuk kemudian memasuki Ukraina dari sisi barat.
Negara ini juga menjadi lokasi bagi Rusia untuk menyusun kekuatan. Tempo hari, pejabat Ukraina melaporkan pasukan Rusia menarik pasukan di sekitar Kyiv dan bergeser ke Belarus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko, memang dikabarkan dekat dengan Putin. Ia dikenal sebagai diktator dan menganut prinsip-prinsip komunis.
Lukashenko bahkan secara buka-bukaan mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Lukashenko mulai menjabat presiden sejak 1994 hingga sekarang. Jika diakumulasikan, ia duduk di kursi kekuasaan Belarus selama 28 tahun.
Menurut laporan Britannica, Lukashenko juga menjaga relasinya dengan faksi-faksi komunis konservatif di Belarus. Faksi ini memiliki hubungan dengan kelompok serupa di Rusia.
Azerbaijan merupakan negara pecahan Uni Soviet. Negara ini dipimipin seorng yang dikenal karena kediktatorannya yakni Ilham Aliyev. Ia menjadi presiden sejak 2003, tercatat sudah 19 tahun duduk di kursi kekuasaan Azerbaijan.
Beberapa media menyamakan Ilham Aliyev sebagai 'Saddam Hussein baru', seperti dikutip The Interpreter.
Hussein dan Aliyev memperoleh kejayaan melalui penaklukan teritorial. Hussein saat itu berkonflik dengan Iran, sementara Aliyev berperang dengan pasukan Armendia demi mendapat wilayah Nagorno-Karabakh,
Di samping itu, Azerbaijan dikabarkan punya hubungan diplomatik yang cukup erat dengan Rusia. Namun mereka juga tak melepas hubungan dengan Ukraina.
Saat dunia menjatuhkan sanksi ke Moskow, Azerbaijan memilih untuk tak melakukan hal serupa. Aliyev bahkan menawarkan negaranya menjadi tuan rumah dalam negosiasi Rusia-Ukraina yang kini dilanda perang.
(isa/rds)