4 Negara Dipimpin 'Diktator' Sekutu Dekat Putin
Terlepas dari hujan sanksi dan boikot internasional, Presiden Rusia Vladimir Putin ternyata masih memiliki beberapa sekutu yang mendukungnya, termasuk soal keputusan menginvasi Ukraina.
Beberapa sekutu itu bahkan masih langgeng memimpin sebuah negara. Beberapa dari mereka juga telah menjadi penguasa dalam waktu tergolong lama hingga satu dekade.
Meski mengklaim bertarung secara politik melalui pemilihan umum secara langsung, para pemimpin ini selalu menang dengan tanpa dibatasi masa jabatan kepresidenan.
Berikut deret negara pro-Putin yang dipimpin 'diktator':
1. Hungaria
Akhir pekan lalu, Petahan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban dan partai nasionalisnya Fidesz menang telak dalam pemilu.
Orban merupakan pemimpin yang dikenal otoriter dan sekutu dekat Putin. Tak lama setelah menang, pemimpin Rusia itu segera memberi ucapan selamat kepadanya.
Kemenangan ini membuat dia memperpanjang masa jabatannya di periode keempat dalam memimpin Hungaria.
Sementara itu, Fidesz berhasil mengantongi 53 persen dari total suara, sehingga partai ini akan cukup dominan di kursi parlemen.
Kemenangan Orban juga bisa menjadi kemenangan simbolis Putin mengingat Hungaria merupakan salah satu anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa. Dua organisasi yang Putin benci.
Dalam pidato kemenangannya, Orba mengatakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebagai salah satu musuh yang harus dikalahkan.
"Kami punya semacam kemenangan yang bisa dilihat dari langit, tapi yang pasti itu juga bisa dilihat dari Brussel (NATO)" ujar Orba dikutip CNN, Senin (4/4).
Ia kemudian berujar, "(Fidesz) akan mengingat kemenangan ini sampai akhir hidup kami karena kami harus berjuang melawan musuh, lawan dalam jumlah besar."
2. Serbia
Putin juga mungkin sedang bahagia lantaran sekutu dekatnya di Serbia, Aleksandar Vucic, bertahan sebagai kepala negara dalam pemilu akhir pekan lalu.
Sebelum jadi presiden, Vucic menjabat sebagai perdana menteri 2014-2017. Jika dihitung secara keseluruhan kemenangan terbaru Vucic menjadikan dia berada di pucuk kekuasaan nyaris satu dekade.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>