Pemerintah Slovenia mengusir 33 diplomat Rusia pada Selasa (5/4). Pengusiran ini dilakukan setelah horor di Kota Bucha mencuat.
Slovenia juga memanggil Duta Besar Rusia untuk negara itu, Branko Rakovec, setelah kabar pembunuhan di Kota Bucha, Ukraina, terkuak.
Estonia, salah satu negara yang berbatasan dengan Rusia, ikut mengusir 14 konsuler Rusia, Selasa (5/4). Sebanyak tujuh diantaranya memegang status diplomatik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Rumania mengumumkan pengusiran sepuluh diplomat dari Kedutaan Besar Rusia di Bucharest pada Selasa (5/4).
"Rumania mendeklarasikan sepuluh orang yang bekerja di Kedutaan Rusia di Bucharest sebagai persona non grata di wilayah Rumania karena aktivitas dan aksi mereka bertentangan dengan Konvensi Wina 1961 terkait Hubungan Diplomatik," demikian pernyataan Kemlu Rumania, dikutip Xinhua.
Menteri Luar Negeri Swedia, Ann Linde, mengatakan bahwa negaranya mengusir tiga diplomat Rusia, Selasa (5/4).
Pengusiran ini dilakukan karena diplomat tersebut "melakukan operasi intelijen ilegal di Swedia."
Pemerintah Lithuania mengusir Duta Besar Rusia untuk negara itu, Eitvydas Bajarunas, pada Senin (4/4).
Sama seperti negara lain, Lithuania mengusir para diplomat itu setelah situasi Kota Bucha terkuak.
Denmark mengusir 15 diplomat Rusia pada Selasa (5/4). Pengusiran ini dilakukan karena pemerintah menilai para diplomat merupakan "anggota intelijen" Moskow.
"Kami mengetahui 15 anggota intelijen yang diusir melakukan spionase di tanah Denmark," kata Menteri Luar Negeri Denmark, Jeppe Kofod.
Namun, pemerintah Denmark tetap ingin menjaga hubungan diplomatik dengan Rusia.
"Denmark tidak ingin memutus hubungan diplomasi dengan Moskow. Duta Besar Rusia [untuk Denmark, Vladimir Barbin] dan sisa staf Kedutaan di Copenhagen tidak termasuk dalam pengusiran ini," tutur Kofod.
Latvia memerintahkan penutupan dua konsulat Rusia di negaranya, dan mengusir staf konsulat Moskow, Selasa (5/4).
"Keputusan ini diambil sebagai bentuk solidaritas terhadap Ukraina terkait pertarungan mereka melawan agresi militer yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan, pun perang yang dimulai Rusia," demikian pernyataan Kemlu Latvia, sebagaimana dilansir Reuters.
Kantor konsulat Rusia di Kota Daugavpils dan Liepaja harus ditutup paling lambat akhir April. Para staf juga harus sudah pergi di waktu tersebut.
(pwn/has)